Oleh: Jordy Lasmana Putra
NusamandiriNews — Menjaga kesehatan merupakan tugas masing-masing dari diri kita sebagai manusia, terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini. Dimana kesehatan merupakan keadaan seimbang yang dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hari, hingga pengelolaan emosional.
Di tengah pandemi yang sedang dihadapi oleh dunia saat ini, penyakit kanker menjadi pembunuh peringkat kedua, hal tersebut juga dipengaruhi atas masih belum adanya obat yang ampuh untuk penyakit kanker. Namun sekarang, sudah banyak penelitian yang menemukan obat-obat baru untuk penyembuhan penyakit kanker.
Baca juga: Implementasikan Data Mining Dalam Membantu Pengambilan Keputusan Untuk Penerimaan Tenant
Penyakit kanker termasuk penyakit yang proses pengobatannya membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya pengobatan yang relatif mahal. Sehingga menjadi beban tambahan bagi pasien dan keluarga pasien penderita kanker tersebut. Atas dasar itu, perlu adanya teknologi untuk menentukan pengobatan yang tepat dan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
Immunotherapy, merupakan metode pengobatan baru yang telah ditemukan untuk mengobati penyakit kanker kulit, Dimana metode ini dapat mengatasi masalah-masalah lebih baik dari Cryotherapy. Tingkat keberhasilan dari metode Immunotherapy memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik dibandingkan dengan Cryotherapy.
Hal tersebut sudah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Fahime Khozeimeh, dkk yang berjudul ‘Intralesional immunotherapy compared to cryotherapy in the treatment of warts’ yang menerangkan bahwa, para pasien menunjukkan respon terapeutik yang signifikan terhadap Immunotherapy.
Baca juga: Bidang Ilmu Komputer, Mampu Menganalisis Jenis Kulit Wajah Pada Wanita
Atas dasar itulah, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) program studi (prodi) Teknik Informatika melakukan penelitian dengan mengimplementasikan algoritma machine learning, yaitu Neural Network dalam memprediksi tingkat keberhasilan Immunotherapy . Model Neural Network merupakan model yang terdiri dari tiga lapisan (layer), yakni lapisan input yang terhubung dengan lapisan tersembunyi (hidden layer), dimana lapisan tersembunyi (hidden layer) ini juga terhubung dengan lapisan output. Setiap lapisan ini, akan dihubungkan melalui neuron atau node.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) inipun, menunjukkan hasil yang sangat baik, yaitu dengan nilai akurasi tinggi sebesar 80,00% dan nilai AUC sebesar 0,72. Penelitian ini menggunakan klasifikasi machine learning Neural Network yang menggunakan tools Rapid Miner 9.1 dengan trainning cycles = 500, learning rate = 0,3 dan momentum = 0,9. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat keberhasilan pengobatan immunotherapy untuk mengobati penyakit kanker. (UMF)
Leave a Reply