Dosen Prodi Informatika FTI UNM Lolos Program Berkegiatan Industri Kemendikbud 2023

Dosen Prodi Informatika Ikuti Program DBI
Dosen Prodi Informatika Ikuti Program DBI

JAKARTA, NusamandiriNews–Dosen Berkegiatan Industri (DBI) merupakan program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini menugaskan para dosen tetap pada perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan ilmunya di bidang industri dengan masa aktif tiga bulan, pada September hingga November 2023.

Dosen dari prodi Informatika FTI (Fakultas Teknologi Informatika) Universitas Nusa Manndiri (UNM), Ummu Radiyah lolos seleksi mengikuti program DBI di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peserta DBI diterima oleh Kepala Pusat Riset Komputasi BRIN, Dr Rifki Sadikin sekaligus sebagai mentor/praktisi yang mendampingi peserta DBI selama berkegiatan di BRIN.

Baca juga: Tingkatkan Keahlian dan Pemahaman Mahasiswa Tentang Konsep IoT Prodi Informatika Sukses Gelar Workshop Shaping the Future

Dosen Prodi Informatika Ikuti Program DBI

Arfhan Prasetyo selaku ketua prodi Informatika Kampus Digital Bisnis UNM mengatakan bahwa peserta DBI berkegiatan selama tiga bulan sejak 1 September sampai 30 November 2023, ditempatkan di Pusat Riset Komputasi – Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN.

“Selamat dan sukses pada dosen yang lolos Program DBI, semoga kegiatan ini dapat membantu dosen sebagai pendidik untuk dapat mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi yang didapatnya di dunia industri kepada seluruh mahasiswa di kampus nantinya,” papar Arfhan dalam rilis yang diterima, Rabu (11/10).

Baca juga: Pentingnya Teknologi ML, Prodi Informatika UNM Sukses Gelar Workshop Buat Mahasiswa

Ia menyebutkan lewat program DBI ini memberikan kesempatan kepada dosen untuk melakukan kegiatan industri dalam dan luar negeri.

“Melalui program DBI ini dosen sebagai peserta memiliki kesempatan untuk meningkatkan peran pendidikan tinggi dengan memberi ruang untuk lebih memahami penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di industri,” ungkapnya. (UMF)