Bangun Smart Tourism Situ Rawagede Bojongmenteng, Tim Universitas Nusa Mandiri Bantu Manajerial dan Pemasaran Untuk Tingkatkan Daya Saing

Bangun Smart Tourism Situ Rawagede Bojongmenteng
Bangun Smart Tourism Situ Rawagede Bojongmenteng

Bekasi, NusamandiriNews–Situ Rawagede merupakan tempat wisata yang terletak di Kelurahan Bojong Menteng Kota Bekasi, tempat ini awalnya merupakan rawa sebagai tempat penampungan air hujan daerah Bojong Menteng. Lambat laun rawa tersebut berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah industri bahkan limbah B3. Warga sekitar lebih mengenal Situ Rawagede dengan kemistisan dan ke angkerannya.

Saat ini, Situ Rawagede sudah menjelma menjadi tampat wisata yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas, pengelolaan tempat wisata tersebut masih belum memanfaatkan teknologi infromasi.

Baca juga: Koordinasi Tim PKM Prodi Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM) Untuk Berbagi Ide dan Gagasan

Bangun Smart Tourism Situ Rawagede Bojongmenteng

Untuk membantu managerial dan pemasaran tempat wisata tersebut Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang terdiri dari Cep Adiwiharja, Ani Yoraeni, Zahra dan Nurul serta melibat dua mahasiswa, melakukan kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 24 Agustus 2024.

Menurut Cep Adiwiharja selaku ketua pelaksana pemanfaatan teknologi dalam usaha wisata sangat penting karena membawa berbagai manfaat yang dapat meningkatkan daya saing, efisiensi dan kualitas layanan dalam industri pariwisata.

Baca juga: Universitas Nusa Mandiri Lolos Hibah Pendanaan untuk Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan

“Kami kelompok dosen dari Universitas Nusa Mandiri melakukan pendampingan kepada KPPL (Kelompok Pemuda Pecinta Lingkungan) dalam pemanfaatan teknologi informasi, dan mengadakan workshop untuk meningkat pengertahuan dan keterampilan anggota KPPL dalam mengelola manajemen dan pemasaran usaha wisatanya dengan pemanfaatan teknologi informasi,” jelas Cep dalam rilis yang diterima, Selasa (27/8).

Sementara itu, Ani Yoraeni anggota tim dari Universitas Nusa Mandiri menyampaikan bahwa PKM ini merupakan salah satu pilar dari IKU PT (Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi). “Ada tiga Indikator IKU yakni mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus dan hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat. Program PKM ini dilaksanakan selama kurun waktu kurang lebih delapan bulan, mulai April sampai dengan November dengan didanai oleh kemenristekdikti,” ungkap Ani. (UMF)