Teknologi kecerdasan visual memasuki fase baru yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan dalam film fiksi ilmiah. Tahun 2026 diprediksi menjadi momentum besar ketika kamera bukan lagi sekadar alat perekam, tetapi berubah menjadi “otak visual” yang mampu membaca situasi, mengenali pola, bahkan memprediksi potensi risiko dalam hitungan detik.
Era ini disebut sebagai Visual Intelligence, dan ia menjadi tulang punggung dari teknologi Vision AI, kecerdasan buatan yang memungkinkan mesin untuk mengerti apa yang dilihatnya. Tidak lagi hanya “melihat”, tapi benar-benar memahami.
Teknologi yang Mengubah Banyak Industri
Kemampuan analitis Vision AI kini menggerakkan banyak sektor strategis:
• Kesehatan memanfaatkan analisis citra medis untuk mempercepat diagnosis.
• Keamanan mengandalkan kamera pintar yang bisa mendeteksi aktivitas mencurigakan.
• Transportasi mengoptimalkan sensor visual untuk kendaraan otonom.
• Retail dan manufaktur mengubah inventarisasi menjadi otomatis dan prediktif.
• Perbankan memakai analisis perilaku visual untuk keamanan transaksi.
Dengan perkembangan sebesar ini, industri seluruh dunia membutuhkan talenta yang tidak hanya bisa memakai teknologi, tetapi mengerti cara membangunnya: mulai dari algoritma, riset, hingga implementasi model Vision AI di dunia nyata.
UNM Menjawab Kebutuhan Industri
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Margonda menjadi salah satu institusi pendidikan yang paling siap menghadapi gelombang kebutuhan talenta Vision AI di Indonesia.
Melalui Program Magister Ilmu Komputer berstatus Akreditasi Unggul, UNM menawarkan kurikulum yang dirancang modern dan relevan dengan perkembangan teknologi 2026.
Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengerjakan riset terapan seperti:
• Video analytics dan activity recognition
• Medical image segmentation
• Predictive imaging
• Object detection & multi-object tracking
• Implementasi Vision AI di sektor kesehatan, pangan, finansial, hingga keamanan siber

Kurikulum ini memastikan lulusan UNM siap masuk pasar kerja sebagai AI Specialist, Data Scientist, Vision Engineer, maupun peneliti di institusi teknologi.
Kepala Kampus UNM Margonda, Andry Maulana, menekankan bahwa UNM berkomitmen mencetak talenta digital yang benar-benar siap menghadapi industri Vision AI.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, kami melihat kebutuhan industri tidak lagi hanya pada pengguna teknologi, tetapi pencipta solusi. Karena itu, program magister UNM didesain agar mahasiswa mampu membangun dan mengembangkan teknologi kecerdasan visual yang relevan dengan 2026,” katanya dalam keterangan tertulis, pada Kamis (27/11).
Menurutnya, kemampuan Vision AI akan menjadi kompetensi strategis yang menentukan daya saing individu dan organisasi di masa depan.
Menjawab lonjakan kebutuhan SDM Vision AI, Program Pascasarjana UNM resmi membuka Penerimaan Mahasiswa Baru untuk perkuliahan September 2026.
Program ini ideal untuk:
• Profesional IT yang ingin naik level
• Akademisi yang ingin memperdalam riset AI
• Fresh graduate yang ingin masuk industri Vision AI
• Talenta digital yang ingin berada di garis depan inovasi
Dengan kurikulum yang relevan dan Akreditasi Unggul, Program Magister Ilmu Komputer UNM menjadi pilihan strategis bagi siapa pun yang ingin mengambil posisi penting di era kecerdasan visual.
Era Baru Telah Dimulai
Visual Intelligence bukan lagi teknologi masa depan. Ia sudah hadir, tumbuh, dan akan mendominasi industri global pada 2026. Masa depan akan dikuasai oleh mereka yang mampu memahami, meneliti, dan menciptakan teknologi tersebut bukan hanya menggunakannya. Melalui perannya sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri membuktikan diri sebagai salah satu institusi yang paling siap mencetak talenta Vision AI Indonesia.












