NusamandiriNews–Scroll TikTok, Instagram, atau X (Twitter) akhir-akhir ini pasti tidak lepas dari konten tentang Artificial Intelligence (AI). Mulai dari filter canggih, chatbot yang bisa mengerjakan tugas, hingga diskusi panas tentang bagaimana AI akan mengubah dunia kerja di masa depan. Banyak yang cemas, banyak pula yang antusias. Pertanyaannya kini bukan lagi “apakah AI akan datang?”, melainkan “bagaimana kita menghadapinya?”
Di tengah arus tren teknologi yang deras ini, memilih kampus yang mampu menyiapkan mahasiswa agar tetap relevan menjadi sangat penting. Kampus yang tidak hanya menjejali teori dari buku teks, tetapi juga membekali keterampilan nyata untuk bersaing di era digital. Salah satu jawabannya adalah Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis yang dikenal progresif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Baca juga:Kuliah Serasa Nongkrong! Ini Dia 7 Kampus Paling Cozy di Jakarta
UNM Malah Mencetak Sang Penggantinya
Menjawab Tantangan Era Digital, Bukan Sekadar Ikut Tren
Saat media sosial ramai membahas disrupsi AI, UNM Kampus Jatiwaringin sudah selangkah lebih maju. Kampus ini melihat AI dan teknologi digital bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang besar untuk mencetak talenta unggul masa depan.
Kurikulum Adaptif dan Future-Proof
Program studi seperti Sistem Informasi dan Ilmu Komputer di UNM tidak hanya berhenti di dasar-dasar coding. Kurikulumnya dirancang future-proof, selalu diperbarui mengikuti perkembangan industri digital terkini. Mahasiswa dibekali dengan mata kuliah relevan seperti:
• Dasar-dasar Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
• Analisis Data (Data Science)
• Keamanan Siber (Cybersecurity)
• Pengembangan Aplikasi Mobile
Dengan pendekatan ini, mahasiswa UNM tidak akan kaget menghadapi teknologi baru setelah lulus, karena mereka sudah terbiasa menerapkannya selama kuliah.
Dosen Praktisi dan Pengalaman Dunia Nyata
Salah satu kekuatan utama UNM adalah kolaborasi akademik dan industri. Para dosen tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga praktisi teknologi yang aktif di dunia profesional. Mereka membawa pengalaman lapangan, studi kasus nyata, serta kebutuhan industri langsung ke ruang kuliah. Hasilnya, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menerapkannya dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Inovasi di Luar Kelas
Inovasi tidak berhenti di ruang kuliah. Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berbasis teknologi, kompetisi hackathon, seminar digital, dan pelatihan kreatif, UNM mendorong mahasiswa untuk menjadi pencipta teknologi, bukan sekadar pengguna.
Internship Experience Program (IEP) 3+1: Belajar 3 Tahun, Magang 1 Tahun
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM juga memiliki program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1, di mana mahasiswa menempuh tiga tahun pembelajaran di kampus dan satu tahun magang di dunia industri.
Program ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari secara langsung di lingkungan profesional, membangun jejaring kerja, serta memahami dinamika industri digital yang sesungguhnya. Dengan pengalaman magang intensif ini, lulusan UNM tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap bersaing secara global.
Siap Menjadi Generasi Penakluk Era Digital
Tren media sosial datang dan pergi, tetapi fondasi pendidikan yang kuat akan bertahan selamanya. UNM Kampus Jatiwaringin membuktikan bahwa mereka bukan sekadar mengikuti arus digital, melainkan menjadi bagian dari arus perubahan itu sendiri.
Mahasiswa UNM bukan hanya diajarkan cara beradaptasi terhadap perkembangan AI, tetapi juga dilatih untuk mengendalikan dan memimpin inovasi teknologi.
Jadi, jika kamu ingin menjadi bagian dari generasi yang tidak takut pada AI, tetapi justru menaklukkannya, Universitas Nusa Mandiri yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, adalah tempat memulainya.