NusamandiriNews, Jakarta–Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis kembali berinovasi. Tim dosen UNM baru-baru ini mengembangkan aplikasi cerdas pendeteksi kekerasan fisik sebagai upaya pencegahan bullying. Aplikasi ini merupakan hasil penelitian yang didanai Kemendikti Saintek tahun 2025 dan dipresentasikan dalam Focus Group Discussion (FGD) pada 9-10 September 2025 di Fave Hotel, Margonda, Depok.
Penelitian yang dipimpin Sukmawati Anggraeni Putri, bersama Duwi Putri Cahya Buani, Achmad Rifai, dan Imam Nawawi, ini melibatkan kolaborasi Program Studi Sistem Informasi dan Program Studi Informatika UNM. FGD dihadiri perwakilan sekolah di Depok, termasuk Wakil Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling, siswa kelas 10-12, dan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Universitas Nusa Mandiri (PPKPT).
Baca juga: UNM Kembangkan Teknologi Deteksi Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Aplikasi Cerdas Deteksi Kekerasan
Aplikasi tersebut memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), analisis video dan data untuk mendeteksi indikasi kekerasan fisik. “Inovasi ini bertujuan memberikan solusi cepat dan efektif dalam mendeteksi serta mencegah kekerasan fisik, khususnya bullying yang masih menjadi persoalan serius di banyak lingkungan pendidikan,” ujar Sukmawati dalam rilis yang diterima, pada Kamis (11/9).
Aplikasi ini dirancang mudah digunakan oleh guru, orang tua, dan siswa, dengan notifikasi otomatis jika terdeteksi kekerasan.
Sementara itu, Caitsa Chairunissa, Guru Bimbingan Konseling SMK Harapan Bangsa, menyatakan, aplikasi ini sangat membantu kami dalam memantau dan mendeteksi potensi bullying lebih dini sehingga intervensi bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Baca juga: Deteksi Kekerasan dan Bantu Mental Siswa, UNM Kembangkan MentalBooster.ai Berbasis Multimodal AI
Senada, Agis Cieosa, siswa SMK Harapan Bangsa mengungkapkan, kami merasa lebih aman dan diperhatikan karena ada teknologi yang bisa membantu melindungi kami dari tindakan kekerasan di sekolah.
Sementara itu, Arfhan Prasetyo, Ketua PPKPT, menambahkan kolaborasi antara teknologi dan unsur pencegahan kekerasan ini sangat strategis untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif dan bebas dari bullying.
“FGD juga menghasilkan masukan berharga terkait aspek etika, privasi data, dan strategi sosialisasi aplikasi. Dengan inovasi ini, UNM menegaskan komitmennya dalam pengembangan teknologi bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.