NusamandiriNews, Jakarta — Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis. Tim CoSight, beranggotakan mahasiswa dari prodi Sains Data (S1) yakni Desi Masdin Dama dan Rianggi Silvi Anti Butar Butar, mahasiswa dari prodi Informatika (S1) Satrio Budi Santoso, sukses menembus 10 besar nasional dalam ajang Pekan Data Sains (PEDAS) 2025. Tidak hanya itu, mereka juga menjadi perwakilan resmi Provinsi DKI Jakarta pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM).
Perjalanan Tim CoSight menuju final tidak mudah. Setelah melalui babak penyisihan yang ketat, mereka mampu menunjukkan kompetensi unggul di bidang data science. Keberhasilan ini sekaligus menempatkan mereka sebagai bagian dari gerakan Demokratisasi AI yang digagas APTIKOM untuk mendorong pengembangan talenta muda Indonesia dalam kecerdasan buatan.
Baca juga: Mahasiswa UNM Raih Medali Emas di Ajang PEDAS 2025, Bukti Kualitas Kampus Digital Bisnis
Tim UNM Justru Lolos 10 Besar Nasional PEDAS 2025
Babak final PEDAS 2025 akan digelar secara online pada Sabtu 27 September 2025. Setiap tim finalis diwajibkan mempresentasikan hasil time series forecasting yang telah dikembangkan dengan alokasi waktu 17 menit, terdiri atas 10 menit pemaparan model prediksi dan 7 menit sesi tanya jawab.
Kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC), Fitra Septia Nugraha, menyampaikan apresiasinya atas capaian mahasiswa UNM.
“Lolosnya Tim CoSight ke 10 besar nasional membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Nusa Mandiri memiliki daya saing yang kuat di bidang data science. Kami bangga sekaligus optimis mereka bisa memberikan hasil terbaik untuk kampus dan mengharumkan nama DKI Jakarta di kancah nasional,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (19/9).
Fitra menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan sistem pendidikan UNM yang adaptif terhadap kebutuhan industri digital, termasuk melalui program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1. Program ini memungkinkan mahasiswa belajar tiga tahun di kampus dan satu tahun magang langsung di industri, sehingga memperkuat kompetensi akademik sekaligus pengalaman praktis.
“Lewat IEP 3+1, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah kemampuan langsung di dunia kerja. Inilah yang membuat mereka siap menghadapi tantangan nyata, seperti kompetisi PEDAS 2025 ini,” jelasnya.
Baca juga: Dosen Prodi Sains Data UNM Raih Tiga Hibah Rp250 Juta, Dorong Mutu Akademik Unggul
Tim CoSight menyatakan optimisme mereka menghadapi babak final. Dengan persiapan yang matang, pengalaman dari babak penyisihan, serta dukungan kampus, mereka siap memberikan penampilan terbaik demi meraih prestasi tertinggi.
“Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkompetisi dalam mengembangkan potensi diri di era digital,” tutupnya.