NusamandiriNews, Jakarta — Tim peneliti dari Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai kampus Digital Bisnis berhasil mengembangkan MaTangDetect, sebuah sistem deteksi hama tanaman kentang berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengenali delapan jenis hama dengan tingkat akurasi lebih dari 90%. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi praktis dan efisien bagi petani kentang di Indonesia dalam mencegah kerusakan tanaman akibat serangan hama.
MaTangDetect menggabungkan tiga model deep learning terbaik, yakni EfficientNetB5, InceptionV3, dan DenseNet201, melalui pendekatan freezing layer ensemble. Teknik ini memungkinkan integrasi kekuatan dari masing-masing model sekaligus mengurangi risiko kesalahan dan mempercepat proses identifikasi, jauh melampaui metode manual konvensional yang memakan waktu dan rentan kesalahan manusia.
Baca juga: Open House PraDoktoral UNM Kupas Tuntas Tren dan Kesempatan Riset di Bidang Informatika
Dari Lab ke Ladang
Sistem ini dilatih menggunakan 1.040 citra hama kentang yang berasal dari dataset publik dan hasil augmentasi, termasuk berbagai jenis hama seperti Ngengat Penggerek Kentang, Kutu Kebul, dan Kumbang 28 Titik. Dengan teknik augmentasi data, jumlah citra pelatihan berhasil ditingkatkan menjadi 3.734 gambar, yang berkontribusi signifikan dalam meningkatkan akurasi serta ketahanan model terhadap overfitting.
“Model kami terbukti mampu mengenali hama bahkan dalam kondisi pencahayaan rendah dan objek tumpang tindih. Ini merupakan langkah nyata untuk mendukung produktivitas petani kentang, khususnya di daerah pertanian seperti Kamojang,” ujar Sri Hadianti, ketua tim peneliti.
Hasil penelitian MaTangDetect telah dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi Q4, Journal of Applied Data Sciences (JADS), dan sistem dapat diakses secara publik melalui laman resmi: https://www.matangdetect.com. Selain itu, sistem ini juga telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Baca juga: MaTangDetect: Sistem AI untuk Deteksi Dini Hama Kentang Diuji di Kamojang
“Sebagai kelanjutan pengembangan, tim peneliti berencana menciptakan versi AIoT (Artificial Intelligence of Things) dari MaTangDetect, berupa perangkat pintar untuk pemantauan hama secara real-time langsung di lahan pertanian. Uji coba awal akan dilakukan di kawasan Kamojang, Bandung, sebagai daerah percontohan,” katanya.
Inovasi ini menandai komitmen Universitas Nusa Mandiri dalam menghadirkan solusi teknologi tepat guna di bidang pertanian berbasis riset informatika, sejalan dengan visinya sebagai Kampus Digital Bisnis yang mendukung pengembangan teknologi terapan untuk kemajuan masyarakat.