NusamandiriNews, Karawang–Desa Sedari kini melangkah menuju era baru pariwisata digital berkat peran aktif dosen Program Studi (prodi) Sistem Informasi Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis. Melalui pendampingan intensif dalam pengusulan SK Desa Wisata dan pengembangan branding wisata mangrove berbasis digital, para dosen UNM menjadi motor penggerak transformasi potensi lokal menjadi destinasi wisata modern yang kompetitif secara nasional.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat tahun 2025 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM). Pendanaan ini menjadi bentuk pengakuan atas pentingnya inovasi teknologi dalam mendukung pengembangan desa wisata secara berkelanjutan.
Baca juga: UNM Dukung Digitalisasi Desa Wisata Sedari, Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Ekowisata Mangrove
UNM Ubah Wajah Desa Sedari Jadi Destinasi Modern
Ketua Program Studi Sistem Informasi UNM, Sukmawati Anggraeni Putri, mengungkapkan kebanggaannya atas kontribusi nyata dosen prodi Sistem Informasi UNM dalam mendukung pemberdayaan desa melalui teknologi digital.
“Sebagai bagian dari Kampus Digital Bisnis, kami merasa bangga bisa terlibat langsung dalam transformasi Desa Sedari. Pendampingan pengusulan SK Desa Wisata serta pengembangan branding digital berbasis mangrove ini merupakan bentuk nyata kontribusi Prodi Sistem Informasi dalam mengakselerasi pemberdayaan masyarakat dan pariwisata berkelanjutan,” ujar Sukmawati dalam keterangan rilis, pada Kamis (19/6).
Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan desa wisata digital yang dapat direplikasi di berbagai daerah di Indonesia.
“Ini membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi faktor utama dalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat desa,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua tim peneliti, Ani Yoraeni, yang juga dosen Prodi Sistem Informasi UNM, memaparkan bahwa pendampingan dilakukan secara menyeluruh mulai dari aspek administratif hingga digitalisasi promosi pariwisata.
“Kami percaya bahwa keindahan alam saja tidak cukup untuk mengembangkan desa wisata. Diperlukan dukungan teknologi agar potensi tersebut dapat dipromosikan secara luas dan menarik minat kunjungan. Melalui pendekatan digital, kami ingin Desa Sedari dikenal sebagai desa wisata mangrove yang inovatif dan berkelanjutan,” tuturnya.
Tim dosen Prodi Sistem Informasi UNM memberikan pelatihan penggunaan media sosial, pembuatan website, serta pemanfaatan aplikasi digital lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi antara wisatawan dengan destinasi wisata mangrove.
“Tak hanya itu, kolaborasi strategis dengan stakeholder lokal juga dibangun agar pengembangan pariwisata dilakukan secara terpadu dan memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga Desa Sedari,” katanya.
Transformasi digital ini menjadi bukti kontribusi nyata akademisi dalam menjawab tantangan zaman, sekaligus mempertegas posisi Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis yang konsisten dalam membangun sinergi antara teknologi, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Desa Sedari kini semakin optimis menyongsong masa depan sebagai desa wisata digital yang ramah lingkungan, inklusif, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional,” tutupnya.