Menu

Mode Gelap
Universitas Nusa Mandiri Raih Klasterisasi Utama: Pengakuan atas Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNM Beri Penghargaan Inovasi Pada Mahasiswa dan Alumni Berprestasi UNM Terima Penghargaan Apresiasi Penggabungan Perguruan Tinggi Tahun 2021 Manfaat Teknologi Untuk Ketahui Kepribadian dan Kecerdasan Pada Anak Sarah, Mahasiswa UNM yang Aktif Kuliah Sambil Berbisnis UNM Gelar Pembekalan Internal Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022

Berita

dr. Faradibha: Kunci Kanker Kulit Ada pada Deteksi Dini

badge-check


					dr. Faradibha: Kunci Kanker Kulit Ada pada Deteksi Dini Perbesar

NusamandiriNews, Bogor – Kanker kulit mungkin masih terdengar jauh dari keseharian sebagian orang. Namun kenyataannya, penyakit ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Data GLOBOCAN 2020 mencatat ada lebih dari 1,5 juta kasus kanker kulit non-melanoma dan 325 ribu kasus melanoma di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, kasusnya juga cukup tinggi, mencapai sekitar 18 ribu per tahun, dengan angka kematian diperkirakan 4 ribu jiwa.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Faradibha Zalika Fatah, seorang praktisi medis sekaligus Health Advocate dan Brand Ambassador Otsuka, saat menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) Hibah Penelitian Universitas Nusa Mandiri yang membahas riset DeepSkin.

Baca juga: Dosen UNM Gelar FGD Hibah Penelitian, Fokus pada Validasi Model DeepSkin untuk Klasifikasi Kanker Kulit

“Kanker kulit adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Namun yang perlu digarisbawahi, sebagian besar kasus dapat diobati bila ditemukan sejak dini,” ungkap dr. Faradibha di hadapan peserta FGD.

Menurut dr. Faradibha, kanker kulit terjadi akibat mutasi genetik yang membuat sel-sel kulit tumbuh secara abnormal dan tak terkendali. Beberapa faktor risiko yang paling sering ditemui adalah paparan sinar UV berlebih, riwayat keluarga dengan kanker kulit, usia lanjut, serta warna kulit terang.

Lalu, bagaimana cara mengenalinya? Salah satu cara sederhana adalah dengan prinsip ABCDE pada tahi lalat atau bercak kulit:

1. A (Asymmetry): bentuk tidak simetris
2. B (Border): tepi tidak rata atau bergerigi
3. C (Color): warna tidak merata
4. D (Diameter): lebih besar dari 6 mm
5. E (Evolving): perubahan ukuran, bentuk, warna, atau disertai rasa gatal/berdarah

Selain itu, tanda lain yang patut diwaspadai adalah luka di kulit yang tidak kunjung sembuh, benjolan atau bercak yang terus membesar, hingga bercak yang mudah berdarah meski hanya digaruk ringan.

Meski terdengar menakutkan, pencegahan kanker kulit sebenarnya bisa dilakukan lewat kebiasaan sederhana. dr. Faradibha menyarankan untuk selalu menggunakan tabir surya minimal SPF 30, memakai pelindung seperti topi atau pakaian panjang saat beraktivitas di luar, serta menghindari paparan matahari langsung pada jam-jam terik, yaitu pukul 10.00–15.00.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan mandiri kulit setiap bulan. Jika menemukan bercak, benjolan, atau luka yang mencurigakan, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

“Kunci dari kanker kulit ada pada deteksi dini. Semakin cepat ditemukan, semakin besar peluang pasien untuk sembuh. Jangan panik, tetap lakukan pemeriksaan rutin dan jalani hidup sehat,” tegasnya.

Kehadiran dr. Faradibha dalam FGD Universitas Nusa Mandiri bukan tanpa alasan. Forum ini memang menjadi ruang validasi riset DeepSkin, sebuah penelitian berbasis deep learning yang dikembangkan oleh tim dosen UNM untuk mendeteksi kanker kulit dari citra digital.

Baca juga: Universitas Nusa Mandiri Tegaskan Komitmen Riset Kesehatan Digital Lewat FGD DeepSkin

Menurutnya, teknologi semacam ini sangat relevan untuk masa depan dunia medis. Dengan kemampuan AI menganalisis ribuan gambar kulit, proses deteksi bisa dilakukan lebih cepat dan membantu dokter mengambil keputusan.

Pada akhirnya, pesan dr. Faradibha sederhana namun kuat, yaitu kenali kulit sendiri, lindungi sejak dini, dan jangan ragu memeriksakan diri. Karena kesehatan kulit adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.(ACH)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

UNM Serahkan Aplikasi Inventori Barang ke SMK Fatahillah, Dukung Transformasi Digital Pendidikan

1 September 2025 - 13:22 WIB

UNM Serahkan Aplikasi Inventori Barang ke SMK Fatahillah

Diskusi Interaktif FGD DeepSkin Bahas Aplikasi AI untuk Deteksi Kanker Kulit

1 September 2025 - 12:57 WIB

deepskin

DeepSkin: Ketika AI Ikut Membantu Dokter Mendeteksi Kanker Kulit

1 September 2025 - 12:51 WIB

deepskin

Universitas Nusa Mandiri Tegaskan Komitmen Riset Kesehatan Digital Lewat FGD DeepSkin

1 September 2025 - 12:45 WIB

deepskin

Dosen UNM Gelar FGD Hibah Penelitian, Fokus pada Validasi Model DeepSkin untuk Klasifikasi Kanker Kulit

1 September 2025 - 12:40 WIB

deepskin
Sedang Tren di Berita