NusamandiriNews, Jakarta–Mematahkan stigma bahwa inovasi digital hanya milik mahasiswa ilmu eksakta, mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, yang tergabung dalam kelompok CREVOLUX (Creative Volunteer UI/UX), sukses menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Design Your Future: From Empathy to Entry” di SMA Perjuangan Terpadu, Sawangan, Depok.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kepekaan sosial dan kemampuan analisis yang dimiliki siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat menjadi fondasi kuat dalam menciptakan solusi digital yang berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui pelatihan ini, mahasiswa UNM berupaya menumbuhkan kesadaran bahwa empati sosial adalah titik awal dari inovasi berbasis teknologi.
Baca juga:Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Berbagi Ilmu Desain Digital di SMKN 8 Jakarta
Mahasiswa UNM Buktikan Anak IPS Bisa Ciptakan Solusi Digital
Pelatihan yang digelar sehari penuh ini menargetkan siswa-siswi jurusan IPS sebagai upaya strategis untuk mengubah wawasan sosial mereka menjadi aset technopreneurial yang relevan dengan kebutuhan era digital.
Kegiatan dibuka dengan sesi materi komprehensif mengenai Design Thinking dan dasar-dasar UI/UX yang disampaikan oleh Siti Aulia Tridani Yasmin, narasumber dari tim CREVOLUX. Dalam pemaparannya, Siti menekankan pentingnya tahap Empathize dalam proses desain digital, yaitu kemampuan memahami kebutuhan dan permasalahan pengguna secara mendalam sebelum merancang solusi teknologi.
Setelah sesi teori, kegiatan berlanjut ke tahap praktik intensif. Para peserta dibimbing secara langsung oleh Keshya Khalistamerli Siregar dan Rifa Luthfatunnisa, selaku ketua pelaksana kegiatan, untuk merancang prototipe aplikasi digital dari nol menggunakan Figma. Dalam sesi hands-on ini, para siswa belajar mengonversi ide-ide berbasis masalah sosial menjadi solusi visual dan fungsional yang dapat dikembangkan menjadi produk digital atau startup pemula.
Menurut Rifa Luthfatunnisa, Ketua Pelaksana Kelompok CREVOLUX, kegiatan ini dirancang agar siswa dapat melihat potensi besar dari empati sosial.
“Kami ingin siswa memahami bahwa empati sosial adalah aset terbesar dalam inovasi digital. Dengan bimbingan mentor pada sesi Figma, mereka tidak hanya belajar desain, tetapi juga dibekali kemampuan untuk memvisualisasikan gagasan mereka menjadi prototipe startup yang siap dikembangkan,” ujar Rifa.
Sementara itu, Johan Hendri Prasetyo, dosen pembimbing kegiatan sekaligus pengampu mata kuliah Manajemen Organisasi dan SDM Universitas Nusa Mandiri, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami bangga melihat mahasiswa kami mampu mengintegrasikan ilmu sosial dan ekonomi ke dalam desain produk digital. Ini menunjukkan bahwa inovasi bisa lahir dari berbagai disiplin ilmu, termasuk IPS,” ungkap Johan dalam keterangan rilis yang diterima, pada Senin (10/11).
Sebagai luaran konkret, setiap kelompok peserta berhasil menghasilkan prototipe solusi digital yang didukung oleh riset terstruktur. Hasil karya ini diharapkan dapat menjadi modal awal dalam membangun startup atau portofolio karier di bidang desain digital. Kegiatan ditutup dengan kompetisi prototyping dan pemberian apresiasi bagi tim terbaik yang dinilai memiliki ide paling inovatif dan aplikatif.
Baca juga: Johan Hendri Prasetyo Raih Penghargaan Dosen Terbaik Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri terus berkomitmen melahirkan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perubahan teknologi. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan riset dan pengabdian masyarakat, serta program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1, sebuah model pembelajaran inovatif yang menggabungkan tiga tahun studi akademik dengan satu tahun pengalaman magang di industri,” paparnya.
Melalui program IEP 3+1, mahasiswa Universitas Nusa Mandiri dibekali pengalaman nyata di dunia kerja, memperluas jaringan profesional, serta mengasah kemampuan teknis dan soft skills yang dibutuhkan untuk bersaing di era digital.
“Dengan kegiatan seperti CREVOLUX, Universitas Nusa Mandiri semakin menegaskan perannya sebagai Kampus Digital Bisnis yang konsisten mencetak generasi muda inovatif, empatik, dan kontributif, siap membangun solusi digital untuk kemajuan masyarakat dan bangsa,” tutupnya.












