NusamandiriNews, Jakarta–Program SehatLink, sebuah inovasi teknologi pemantauan kesehatan keluarga terintegrasi, digulirkan di Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan. Inisiatif kolaborasi antara PKK Kelurahan Ragunan dan Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis ini bertujuan menekan angka stunting dan penyakit kronis.
Sosialisasi dan pelatihan yang merupakan bagian dari HIBAH DPPM 2025 Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini melatih kader PKK Ragunan dalam menggunakan aplikasi SehatLink untuk memantau kesehatan keluarga, mencatat data gizi, dan mendeteksi dini penyakit kronis.
Baca juga: UNM Bekali Kader Jumantik Pamulang Teknologi Anti DBD
SehatLink, Solusi Canggih untuk Masalah Stunting
Pelatihan yang berlangsung interaktif melibatkan dosen dan mahasiswa UNM yang memberikan pendampingan langsung kepada kader PKK. Mereka dilatih cara penggunaan aplikasi, input data, hingga interpretasi hasil pemantauan. Pendekatan berbasis teknologi ini diharapkan mempercepat intervensi kesehatan dan menekan angka stunting.
Ketua PKK Kelurahan Ragunan, Ikke, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen dan mahasiswa Nusa Mandiri yang sudah turun langsung ke masyarakat. SehatLink bukan hanya alat teknologi, tetapi juga bentuk kepedulian nyata untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di Ragunan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, sehingga kader PKK makin terampil dan masyarakat makin sehat,” ujarnya.
Titin Kristiana, dosen prodi Sistem Informasi UNM, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor yakni pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat sebagai kunci untuk mewujudkan generasi yang bebas stunting dan lebih sehat.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen UNM dalam memberdayakan masyarakat melalui inovasi teknologi,” katanya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Senin (8/9).
Sementara itu, Setiaji yang juga anggota tim HIBAH DPPM 2025, menyampaikan bahwa dengan SehatLink, diharapkan PKK Ragunan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Dengan dukungan teknologi dan pelatihan yang intensif, program ini akan berkontribusi signifikan dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat di Ragunan, serta dapat direplikasi di daerah lain,” tutupnya.