NusamandiriNews, Jakarta – Menyambut tahun akademik 2025–2026, Program Studi Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM) melakukan penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri digital masa kini. Pembaruan ini merupakan bagian dari komitmen UNM sebagai Kampus Digital Bisnis dalam mencetak lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing secara global.
Kurikulum baru Prodi Bisnis Digital dirancang untuk merespons cepatnya transformasi digital dan dinamika pasar. Sejumlah mata kuliah baru yang kekinian turut dihadirkan, seperti Artificial Intelligence dalam Bisnis, Web Marketing Development tanpa Coding, TikTok & Short Video Strategy, Digital Branding & Copywriting, Market Intelligence, serta Creative Business Analytics. Seluruh materi disusun untuk mengasah keterampilan praktis mahasiswa sesuai kebutuhan nyata dunia kerja.
Baca juga: Kuliah, Magang, Lulus Jadi Digital Talent! Ini Serunya Prodi Bisnis Digital UNM dan Program IEP 3+1
Kuliah di UNM Gak Cuma Belajar
Kaprodi Bisnis Digital UNM, Lia Mazia menjelaskan bahwa kurikulum terbaru ini dirancang berbasis riset industri serta tren kompetensi global.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya jadi pengguna teknologi, tapi juga kreator solusi digital. Kurikulum ini mendorong mereka berpikir kritis, berkolaborasi, dan menghasilkan proyek nyata. Semua mata kuliah kami bawa langsung ke ranah praktis, berbasis studi kasus dan kebutuhan pasar,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, Selasa (15/7).
Ia menjelaskan bahwa pendekatan project-based learning, kolaborasi dengan pelaku usaha, studi kasus industri, hingga mentoring dari praktisi digital menjadi bagian penting dalam sistem pembelajaran. Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menciptakan produk digital, strategi konten, hingga analisis pasar berbasis data.
“Kurikulum ini juga selaras dengan kebijakan Kampus Berdampak, di mana mahasiswa dapat mengonversi hasil magang, wirausaha, sertifikasi industri, hingga program penelitian ke dalam bentuk SKS akademik,” katanya.
Sebagai bagian dari visi besar UNM, terang Lia, dalam membentuk lulusan siap kerja dan siap bisnis, program ini diperkuat dengan Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan skema 3+1. Skema ini memberi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menempuh kuliah selama tiga tahun dan langsung menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan-perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
Baca juga: Belajar Web Tanpa Coding + Magang Setahun? Cuma di Prodi Bisnis Digital UNM
“Dengan skema 3+1 dan kurikulum baru ini, mahasiswa Prodi Bisnis Digital memiliki keunggulan ganda—mereka punya ilmu, portofolio digital, pengalaman kerja nyata, dan koneksi langsung dengan industri,” tambahnya.
Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan peluang untuk memperoleh sertifikasi resmi dari mitra industri seperti Google, Meta, Shopee, dan Canva. Portofolio digital yang mereka bangun selama kuliah menjadi bekal kuat untuk terjun ke industri kreatif, startup, e-commerce, maupun membangun bisnis sendiri sebagai wirausaha digital.
“Kurikulum terbaru ini mulai diterapkan secara bertahap untuk mahasiswa angkatan baru maupun yang melakukan pemutakhiran kurikulum. Melalui langkah ini, Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis terus membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif, unggul, dan siap mencetak generasi profesional digital masa depan,” tutupnya.