NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menghadirkan inovasi pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman. Melalui Program Magister Ilmu Komputer, UNM sebagai Kampus Digital Bisnis memperkenalkan sistem perkuliahan hybrid yang fleksibel dan adaptif, menjawab kebutuhan mahasiswa di era digital, khususnya bagi para profesional dan masyarakat dari luar Jabodetabek.
Sistem hybrid ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring (online), dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan waktu tanpa mengorbankan kualitas akademik. Pembelajaran daring dilakukan melalui platform Learning Management System (LMS) serta Zoom Meeting untuk sesi interaktif. Sementara itu, sesi tatap muka tetap dijadwalkan secara berkala untuk kegiatan diskusi intensif, praktikum, dan ujian akhir.
Baca juga: UNM Mantapkan Langkah Menuju Akreditasi Unggul untuk Magister Ilmu Komputer
Magister Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri Hadirkan Sistem Hybrid
Wawan Kurniawan, selaku Marketing Communication Universitas Nusa Mandiri, menjelaskan bahwa pendekatan hybrid ini merupakan bentuk respons kampus terhadap tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang.
“Kami memahami bahwa banyak mahasiswa kami adalah para profesional aktif yang tetap ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang magister tanpa meninggalkan pekerjaan utama mereka. Sistem hybrid ini hadir sebagai solusi fleksibel yang tetap menjamin kualitas akademik,” ungkapnya dalam keterangan rilis, pada Senin (28/7).
Baca juga: Magister Ilmu Komputer UNM: Pilar Utama Mewujudkan Inovator Digital Indonesia
Menurutnya, sistem ini juga memperluas akses pendidikan tinggi, menjangkau masyarakat di berbagai daerah yang membutuhkan pembelajaran yang mudah diakses dan efisien.
“Dengan penerapan sistem hybrid ini, Universitas Nusa Mandiri menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan Magister Ilmu Komputer yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di era transformasi digital. Sistem ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif dan modern,” tutupnya.