NusamandiriNews, Jakarta – Mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, kembali menunjukkan prestasi membanggakan dengan menghadirkan inovasi aplikasi “Talk-in: Ruang Aman Generasi Mandiri untuk Ekspresi dan Edukasi Emosional”. Aplikasi ini siap bersaing dalam ajang bergengsi Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-18 Tahun 2025.
Tim kreatif dari prodi Bisnis Digital UNM ini menamakan diri Keluarga Pondok Indah beranggotakan Raka Muhammad Setia selaku ketua, bersama dua rekannya, Nazwa Syifa Fitriani dan Shahnaz Hafiza Bilqis. Mereka mengembangkan ide aplikasi mobile berbasis user experience (UX) yang dirancang khusus untuk memberikan ruang aman bagi remaja dan mahasiswa dalam mengekspresikan emosi, melakukan konsultasi, serta memperoleh edukasi emosional.
Baca juga: UNM Dukung Kemandirian Desa Lewat Pelatihan Urban Farming dan Rumah Bibit
Mahasiswa UNM Ciptakan Aplikasi “Talk-in” untuk Dukung Kesehatan Mental
Menurut ketua tim, Raka Muhammad Setia, karya kreatifnya lahir dari kepekaan terhadap isu kesehatan mental yang kian menjadi perhatian global, Talk-in hadir dengan pendekatan teknologi yang ramah dan inklusif.
“Aplikasi ini menawarkan pengalaman pengguna yang nyaman, mulai dari chatbot empatik berbasis AI yang diberi nama Pata AI, fitur pemantauan suasana hati (mood tracker), konsultasi daring bersama psikolog profesional, hingga rekomendasi aktivitas me time dan komunitas internal yang memperkuat interaksi positif,” jelasnya.
Dalam pengembangannya, tim menerapkan metode Design Thinking dan pendekatan UI/UX untuk menghadirkan antarmuka yang intuitif sekaligus menjawab kebutuhan nyata generasi muda.
Harapannya, Talk-in dapat menjadi solusi awal yang efektif dalam memahami, merawat, serta menjaga kesehatan mental secara mandiri dan berkelanjutan.
Karya inovatif ini mendapatkan dukungan penuh dari Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) sebagai pusat pengembangan kreativitas dan teknologi di Universitas Nusa Mandiri.
Fitra Septia Nugraha, Kepala NIC menyampaikan apresiasi sekaligus dukungannya terhadap karya mahasiswa UNM.
“Aplikasi Talk-in bukan hanya sekadar inovasi teknologi, tetapi juga wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap tantangan sosial di era digital. Talk-in merupakan contoh bagaimana mahasiswa Universitas Nusa Mandiri mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk menjawab isu kesehatan mental yang dihadapi generasi muda,” paparnya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Selasa (19/8).
Ia menegaskan sebagai Kampus Digital Bisnis, kami melalui NIC selalu mendorong lahirnya karya inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kami optimis karya ini dapat bersaing di ajang Gemastik 18 dan menjadi kebanggaan bagi UNM.
Baca juga:Desa Sedari Bersiap Mendunia: UNM Dorong Branding Wisata Mangrove dengan Sentuhan Digital
“Inovasi seperti Talk-in selaras dengan program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1 yang dimiliki UNM, yaitu program yang menggabungkan pengalaman kuliah tiga tahun dengan satu tahun praktik industri. Menurutnya, IEP 3+1 tidak hanya memperkuat keterampilan akademik, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya nyata yang memiliki dampak sosial,” beberanya.
Dengan semangat tersebut, Tim Keluarga Pondok Indah berharap Talk-in dapat memberikan kontribusi positif bagi isu kesehatan mental generasi muda sekaligus mengharumkan nama Universitas Nusa Mandiri di kancah nasional melalui Gemastik 18.