NusamandiriNews, Jakarta – Di tengah arus transformasi digital yang semakin cepat, kemampuan menganalisis pasar menjadi keterampilan penting bagi generasi muda. Menyadari hal itu, Program Studi Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, terus membekali mahasiswanya dengan kompetensi riset pasar melalui mata kuliah Market Research. Mata kuliah ini menjadi salah satu pondasi penting untuk menciptakan lulusan yang adaptif, kritis, dan siap bersaing di dunia bisnis maupun industri digital.
Menurut Lia Mazia, Kaprodi Bisnis Digital UNM, Market Research tidak hanya diajarkan dalam teori, tetapi juga langsung diterapkan dalam proyek dan tugas yang merefleksikan kebutuhan dunia nyata. Mahasiswa diajak terjun langsung melakukan survei, observasi, hingga analisis kompetitor dengan berbagai metode terkini dan dukungan tools digital.
Baca juga: Belajar Web Tanpa Coding + Magang Setahun? Cuma di Prodi Bisnis Digital UNM
Siap Hadapi Dunia Bisnis Lewat Program IEP 3+1
“Di mata kuliah Market Research, mahasiswa kami dilatih untuk menggali kebutuhan konsumen, membaca tren digital, dan menyusun strategi berdasarkan data, bukan sekadar asumsi. Ini menjadikan mereka lebih unggul dalam merancang bisnis dan kampanye pemasaran yang relevan dengan zaman,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, pada Senin (14/7).
Ia menambahkan bahwa mahasiswa juga diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir strategis dan analitis dengan metode SWOT, STP, hingga Competitive Analysis. Hasil riset tersebut kemudian digunakan sebagai dasar dalam menyusun proposal bisnis, kampanye pemasaran digital, hingga proyek akhir berbasis problem solving industri.
“Kesiapan mahasiswa UNM tak lepas dari keberadaan Internship Experience Program (IEP) yang dikenal sebagai skema 3+1, yakni tiga tahun kuliah dan satu tahun magang profesional. Program ini memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus langsung ke dunia kerja, termasuk di perusahaan nasional maupun multinasional,” jelasnya.
Baca juga: UNM Cetak Digital Marketer Andal Lewat Prodi Bisnis Digital dan Program 3+1
Dengan program IEP 3+1, terang Lia, mahasiswa kami tidak hanya belajar teori, tetapi langsung mengalaminya di dunia kerja. Mereka memiliki pengalaman magang selama satu tahun yang sangat berharga, baik sebagai peneliti pasar, analis digital, maupun pengembang strategi bisnis.
“Mata kuliah Market Research juga membuka peluang karier yang luas bagi lulusan. Mereka bisa berkiprah sebagai market research analyst, digital strategist, brand analyst, hingga founder startup berbasis riset. Gaji di sektor ini pun cukup menjanjikan, dengan rentang antara Rp6 juta hingga di atas Rp15 juta tergantung posisi dan pengalaman,” katanya.
Dengan pendekatan pembelajaran praktis, kolaboratif, dan berorientasi industri, UNM terus membuktikan komitmennya sebagai Kampus Digital Bisnis yang mencetak generasi muda siap kerja dan siap wirausaha.