NusamandiriNews, Kamojang–Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis melalui tim riset MaTangTech menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) di kawasan pertanian Kamojang. Kegiatan ini mempertemukan akademisi lintas bidang, peneliti, hingga perwakilan petani dengan tujuan memperkuat pengembangan teknologi deteksi kematangan buah dan identifikasi hama berbasis Artificial Intelligence (AI).
MaTangTech merupakan inovasi teknologi yang dirancang untuk membantu petani dalam melakukan manajemen hama pada tanaman kentang. Sistem ini memanfaatkan kamera dan algoritma kecerdasan buatan untuk mengenali berbagai jenis hama secara cepat dan akurat, sekaligus merekomendasikan pestisida ramah lingkungan. Tidak hanya itu, MaTangTech juga memungkinkan petani melakukan diskusi langsung dengan ahli entomologi melalui fitur chat interaktif.
Baca juga: Dosen Prodi Sains Data UNM Raih Tiga Hibah Rp250 Juta, Dorong Mutu Akademik Unggul
MaTangTech UNM Gelar FGD di Kamojang
Sri Hadianti, selaku Ketua Peneliti MaTangTech, menjelaskan bahwa teknologi ini lahir dari kebutuhan nyata petani di lapangan.
“MaTangTech hadir untuk membantu petani mengidentifikasi hama sekaligus memberikan rekomendasi pestisida yang aman bagi lingkungan. Dengan adanya fitur diskusi bersama ahli, petani bisa mendapatkan solusi cepat dan tepat, sehingga hasil panen lebih berkualitas dan daya saing produk meningkat,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (19/9).
Guru Besar Ahli Entomologi IPB University, Prof Dr Purnama Hidayat, menegaskan bahwa kolaborasi antara teknologi dan pengalaman petani sangat dibutuhkan.
“Teknologi seperti MaTangTech akan semakin efektif bila dipadukan dengan pengetahuan lokal petani. Sinergi ini penting agar solusi yang dihasilkan tidak hanya canggih, tetapi juga benar-benar bisa diterapkan di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Muhammad Haris, peneliti kecerdasan buatan yang juga terlibat dalam pengembangan, menekankan pentingnya AI untuk mendukung sektor pertanian.
Baca juga: 9 Karya Inovatif Dosen UNM Lolos Smart Village, Kampus Digital Bisnis Ini Catat Prestasi Besar
“Dengan integrasi AI, MaTangTech mampu menghadirkan sistem prediksi yang cepat, akurat, dan mudah diakses oleh petani. Ini adalah langkah nyata bagaimana teknologi bisa menjadi sahabat petani dalam meningkatkan produktivitas,” katanya.
FGD di Kamojang ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara universitas, peneliti, dan kelompok tani. Harapannya, MaTangTech segera diimplementasikan secara luas agar mampu membawa dampak positif bagi sektor pertanian Indonesia, khususnya di daerah sentra produksi kentang.