NusamandiriNews, Jakarta–Di tengah percepatan transformasi digital, kebutuhan akan talenta yang menguasai data dan kecerdasan buatan semakin melonjak di berbagai sektor. Profesi seperti Data Analyst, Data Scientist, hingga AI Specialist kini menjadi pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat, tidak hanya di perusahaan teknologi, tetapi juga industri keuangan, kesehatan, retail, pemerintahan, hingga sektor kreatif.
Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Margonda sebagai Kampus Digital Bisnis, menghadirkan ruang belajar dan diskusi terbuka melalui program Ngobrol Asyik Campus Life (NICE) yang akan berlangsung pada Rabu 26 November 2025. Agenda ini dibuat dalam format bincang santai namun sarat wawasan, ditujukan bagi peserta umum, siswa SMA/SMK, dan mahasiswa yang ingin memahami bagaimana dunia data menjadi pusat inovasi karier masa depan.
Baca juga: UNM Gelar NICE 2025, Kupas Dunia Kerja Baru Berbasis Kecerdasan Buatan
Mau Gaji Tinggi di Era Digital?
Mengangkat tema “Beyond the Career: From Passion to Digital Profession”, NICE menghadirkan narasumber inspiratif yakni Kaprodi Sains Data, Tati Mardiana dan Nanang Ruhyana selaku MIS Manager PT Tempo juga Desi Masdin Dama, Juara 1 Pesta Data Nasional serta Kanaya Salsabila, mahasiswa berprestasi UNM. Mereka akan mengulas bagaimana passion dapat diarahkan menjadi profesi digital bernilai tinggi, lengkap dengan gambaran nyata kebutuhan industri saat ini.
Andry Maulana menegaskan bahwa NICE merupakan jembatan penting untuk mengenalkan peluang karier digital kepada generasi muda.
“Saat ini, data adalah fondasi utama pengambilan keputusan di berbagai industri. Melalui NICE, kami ingin menunjukkan bahwa karier digital bukan hanya tren, tetapi kebutuhan strategis masa depan. UNM sebagai Kampus Digital Bisnis berkomitmen mempersiapkan talenta muda dengan kompetensi data dan AI yang relevan,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (21/11).
Melalui NICE, UNM Margonda juga memperkenalkan Program Studi Sains Data, salah satu prodi unggulan yang dirancang untuk mencetak talenta kompeten di ekosistem digital. Dengan kurikulum berbasis proyek dan praktik industri, mahasiswa dibekali kemampuan analitik, machine learning, visualisasi data, hingga pemodelan AI, skill yang kini menjadi “mata uang baru” di dunia kerja.
Baca juga:UNM Perkuat Kolaborasi Riset Berbasis Data Melalui Kunjungan Akademik ke BRIN
Andry menegaskan bahwa NICE 2025 menjadi kesempatan berharga bagi generasi muda untuk memahami arah karier masa depan dan melihat bagaimana industri mengandalkan data untuk inovasi, strategi pemasaran, hingga pengambilan keputusan.
“Dengan pendekatan soft selling dan edukatif, acara ini tidak hanya membahas prospek studi, tetapi juga memberikan gambaran nyata bahwa masa depan digital membutuhkan talenta yang adaptif, kreatif, dan berkompetensi kuat di bidang data,” tutupnya.












