NusamandiriNews, Jakarta – Peningkatan kualitas pembelajaran menjadi kunci penting dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia industri. Untuk mewujudkan hal tersebut, Program Studi (Prodi) Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis menggelar Rapat Koordinasi Dosen pada Senin (15/9). Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi pembelajaran semester Genap 2025/2026 sekaligus mematangkan persiapan perkuliahan semester Ganjil 2025/2026 agar lebih efektif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan industri.
Tati Mardiana, Kaprodi Sains Data UNM, menegaskan bahwa rapat ini tidak hanya menjadi forum evaluasi, tetapi juga ruang penguatan strategi pembelajaran yang lebih kolaboratif.
Baca juga: Dosen Prodi Sains Data UNM Raih Tiga Hibah Rp250 Juta, Dorong Mutu Akademik Unggul
Prodi Sains Data UNM Genjot Mutu Belajar Lewat IEP 3+1
“Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan tingkat kelulusan mahasiswa di berbagai mata kuliah. Capaian ini tidak lepas dari kolaborasi dengan industri serta penerapan metode berbasis kasus dan proyek yang lebih intensif. Kami mendorong dosen untuk berinovasi, sehingga pembelajaran tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga lebih partisipatif dan kolaboratif agar mahasiswa terlatih menghadapi tantangan nyata di dunia industri,” jelasnya dalam rilis yang diterima, pada Selasa (16/9).
Dalam forum tersebut, Tati juga menekankan pentingnya implementasi Internship Experience Program (IEP) 3+1, program unggulan di UNM sebagai Kampus Digital Bisnis. Melalui skema ini, mahasiswa menempuh tiga tahun perkuliahan di kampus dan satu tahun mengikuti magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
“Dengan skema 3+1, mahasiswa tidak hanya dibekali teori dan praktik di kelas, tetapi juga pengalaman nyata di industri. Mereka lebih siap kerja, memahami budaya perusahaan, sekaligus membangun jejaring profesional sejak dini,” tambahnya.
Selain evaluasi pembelajaran, rapat koordinasi ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Taopik Hidayat, dosen Prodi Sains Data, membagikan pengalamannya dalam memperoleh tiga hibah sekaligus pada semester ini dengan total pendanaan hampir Rp250 juta.
“Awalnya saya pikir sulit lolos hibah DRTPM. Kuncinya belajar dari rekan dosen yang sudah berhasil dan menjalin kolaborasi. Dengan pendekatan ini, peluang untuk berhasil terbuka lebih lebar,” ungkap Taopik.
Baca juga: Keunggulan Lulusan Prodi Sains Data di Era Cloud Computing
Pada kesempatan ini, Nanang Ruhyana, dosen Prodi Sains Data lainnya, menuturkan pentingnya mengintegrasikan pembelajaran dengan proyek industri.
“Dengan terjun langsung ke proyek industri, mahasiswa bisa merasakan bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan di lapangan. Harapan saya, metode ini dapat diperluas oleh dosen lain agar manfaatnya lebih terasa,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Prodi Sains Data UNM menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan industri sekaligus mendukung penguatan ekosistem Kampus Digital Bisnis.

				
			




 
 
 
 
 





