NusamandiriNews, Jakarta — Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menunjukkan keseriusannya membangun ekosistem riset digital melalui kegiatan Rebo Ngelmu: Research Sharing edisi kedua yang digelar pada Rabu (12/11). Kegiatan ini berlangsung daring dan diikuti luas oleh mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum yang menaruh minat pada riset terapan di bidang teknologi informasi.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri menghadirkan riset-riset yang relevan dengan kebutuhan masa kini, mulai dari pengembangan teknologi pencarian hukum berbasis kecerdasan buatan hingga model deep learning untuk deteksi tumor otak dalam citra medis.
Baca juga:Magister Ilmu Komputer UNM Akan Hadirkan Rebo Ngelmu Episode 2, Bahas Inovasi Riset Teknologi
Inovasi AI Paling Mutakhir
Acara dibuka oleh moderator Laela Kurniawati sebelum dua narasumber utama menyampaikan hasil penelitian mereka. Narasumber pertama, Wan Ahmad Gazali, memaparkan penelitian bertajuk “Pencarian Hibrida dengan BM25 dan SBERT yang Disempurnakan untuk Meningkatkan Relevansi Pencarian pada Undang-Undang KUP.”
Ia menekankan pentingnya sistem pencarian hukum yang presisi di era digital.
“Dokumen hukum terlalu kompleks untuk dicari dengan metode lama. Integrasi BM25 dan SBERT membuat pencarian jauh lebih relevan dan kontekstual. Ini langkah penting untuk memodernisasi akses informasi hukum bagi publik,” ujar Wan.
Narasumber kedua, Kasiful Aprianto membahas riset kecerdasan buatan di bidang medis melalui presentasi berjudul “Optimasi Segmentasi Tumor Otak dengan Res-UNet melalui Mekanisme Attention dan Quantization.”
“Model Res-UNet yang ditingkatkan dapat memperbaiki akurasi segmentasi tumor otak secara signifikan. Teknologi ini berpotensi besar membantu sistem pendukung diagnosis berbasis AI di fasilitas kesehatan,” jelas Kasiful.
Diskusi berjalan dinamis dengan pertanyaan dari peserta mengenai teknis model, peluang hilirisasi riset, dan kemungkinan penerapan dalam proyek industri. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa Rebo Ngelmu telah berkembang menjadi ruang ilmiah yang tak hanya akademis, tetapi juga aplikatif.
Dalam sambutannya, Kaprodi Magister Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri, Prof Dr Agus Subekti, menegaskan bahwa UNM konsisten memperkuat tradisi riset sebagai pilar utama kampus.
“Rebo Ngelmu kami hadirkan untuk membangun budaya riset yang kuat, kolaboratif, dan kompetitif. Mahasiswa bukan hanya belajar teori, tetapi juga berlatih meneliti, berdiskusi, dan berinovasi. Inilah atmosfer akademik yang ingin kami tanamkan,” tegas Prof Agus dalam keterangan rilis yang diterima, pada Senin (17/11).
Baca juga:Rebo Ngelmu UNM Ungkap Riset AI Revolusioner, Deteksi Penyakit Kini Lebih Cerdas
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan cerminan komitmen UNM memperkuat posisinya sebagai kampus yang mendorong kolaborasi riset dan inovasi digital yang berdampak nyata.
Kegiatan Rebo Ngelmu #2 ditutup dengan harapan agar forum ini terus berkembang sebagai wadah inspiratif bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti muda. “UNM berkomitmen melanjutkan program ini secara berkelanjutan untuk mendukung publikasi ilmiah, riset terapan, serta inovasi digital di tingkat nasional,” katanya.
Calon mahasiswa yang ingin bergabung dalam Program Magister Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri dapat mendaftar melalui pmb.nusamandiri.ac.id. Seleksi dibuka setiap semester dan menyediakan beasiswa prestasi bagi peserta yang memenuhi syarat.












