NusamandiriNews, Jakarta–Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus memperkuat komitmennya dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri digital. Melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Nusa Mandiri, kegiatan asesmen atau uji kompetensi skema Analis Program (AP) kembali digelar di Tempat Uji Kompetensi (TUK) UNM Kampus Jatiwaringin pada Sabtu (8/11).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nyata UNM dalam mendukung program Kampus Berdampak yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek, dengan tujuan menghasilkan lulusan berkompetensi tinggi dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan industri berbasis teknologi.
Baca juga:Siap Kerja di Era Digital, Mahasiswa UNM Raih Sertifikasi Kompetensi
UNM Cetak Talenta Digital
Sebanyak 75 mahasiswa dari berbagai program studi mengikuti asesmen dengan antusiasme tinggi. Uji kompetensi dimulai sejak pagi dan dibuka dengan pengarahan oleh tim asesor yang dipimpin oleh Rani Irma Handayani Nusa Mandiri selaku koordinator asesor. Ia menegaskan bahwa uji kompetensi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dalam proses pembentukan profesional muda yang memiliki standar kerja sesuai kriteria nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pelaksanaan asesmen melibatkan delapan asesor kompeten yang menilai peserta berdasarkan unit-unit kompetensi dalam skema Analis Program, meliputi analisis kebutuhan sistem, perancangan program, hingga pengujian solusi berbasis teknologi. Semua tahapan dilakukan secara ketat dan objektif untuk menjamin keakuratan hasil penilaian.
Hasil asesmen menunjukkan mayoritas peserta dinyatakan Kompeten (K). Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Nusa Mandiri telah memiliki kemampuan teknis dan analitis yang kuat, serta siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin digital dan kompetitif.
Direktur LSP Universitas Nusa Mandiri, Sidik, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen kampus dalam menyiapkan lulusan berdaya saing global.
“Melalui uji kompetensi ini, kami memastikan setiap mahasiswa Universitas Nusa Mandiri tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai kemampuan praktis sesuai kebutuhan industri. Sertifikat kompetensi menjadi pengakuan resmi atas keahlian mereka, sekaligus modal penting untuk bersaing di dunia kerja digital,” ujar Sidik dalam rilis yang diterima, pada Senin (10/11).
Lebih lanjut, Sidik menambahkan bahwa pelaksanaan asesmen ini sejalan dengan program unggulan Universitas Nusa Mandiri, Internship Experience Program (IEP) 3+1, di mana mahasiswa menempuh tiga tahun pembelajaran di kampus dan satu tahun magang di industri.
Baca juga:UNM Dorong Mahasiswa Kuasai Keamanan Jaringan dan Python Lewat Sertifikasi Cisco
“Uji kompetensi ini memperkuat pelaksanaan IEP 3+1 karena mahasiswa yang terjun ke industri sudah memiliki sertifikasi yang diakui secara nasional. Ini membuat mereka lebih percaya diri dan siap berkontribusi di dunia profesional,” tambahnya.
Melalui kegiatan asesmen ini, Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada praktik dan keahlian nyata.
“Dengan semangat Kampus Berdampak, UNM berkomitmen melahirkan talenta digital unggul, berintegritas, dan berdaya saing tinggi yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan kemajuan industri teknologi di Indonesia,” tutupnya.












