NusamandiriNews, Jakarta–Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat dengan berkolaborasi bersama Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan Puskesmas Ragunan. Kolaborasi ini difokuskan pada pencegahan stunting dan penyakit kronis di wilayah Jakarta Selatan.
Pertemuan perdana di Puskesmas Ragunan menghasilkan kesepakatan strategi penanganan, termasuk penggunaan inovasi SehatLink, teknologi pemantauan kesehatan keluarga terintegrasi dari UNM.
Baca juga:Kolaborasi UNM dan PKK Ragunan: SehatLink, Solusi Canggih untuk Masalah Stunting
UNM dan Dinkes Jakarta Selatan Berkolaborasi
Setiaji dan Titin Kristiana dari prodi Sistem Informasi UNM, bersama tenaga kesehatan Puskesmas Ragunan, membahas kebutuhan masyarakat dan upaya pencegahan stunting. Tenaga kesehatan Puskesmas Ragunan mengapresiasi keterlibatan perguruan tinggi, menganggapnya sebagai penguatan peran puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan.
Devy, perwakilan Sudin Kesehatan Jakarta Selatan, menyatakan sinergi dengan kampus adalah langkah tepat untuk memperluas jangkauan program kesehatan keluarga, terutama di wilayah perkotaan yang kompleks.
“Dukungan akademisi dan mahasiswa dinilai mampu menghasilkan kader kesehatan yang inovatif,” katanya.
Sementara itu, Sukmawati Anggraeni Putri, ketua PKM UNM, menegaskan komitmen kampus untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami percaya pendidikan tinggi tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi harus memberikan dampak nyata. Melalui pengabdian ini, kami ingin membuktikan bahwa akademisi, pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan bisa bergerak bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Senin (8/9).
Baca juga: UNM Bekali Kader Jumantik Pamulang Teknologi Anti DBD
Dengan sinergi ini, ungkapnya, program kesehatan keluarga terintegrasi dapat berjalan lebih optimal, tidak hanya di Ragunan, tetapi juga di berbagai wilayah Jakarta Selatan. Inovasi SehatLink diharapkan dapat membantu masyarakat memantau kesehatan secara efektif dan berkelanjutan.
“Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi aktif dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat,” tutupnya.