NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengabdian yang solutif dan aplikatif. Bekerja sama dengan komunitas Sahabat Genggam Tangan Indonesia (GTI), UNM menggelar pelatihan bertajuk “Sahabat GTI: Strategi Branding dan Keuangan UMKM Berbasis Spreadsheet” pada Rabu 23 Juli 2025, yang dilaksanakan di Laboratorium Komputer Kampus UNM.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program Hibah Pendanaan DPPM 2025 dan menyasar pelaku UMKM kuliner perempuan yang tergabung dalam komunitas Sahabat GTI. Setidaknya lima pelaku usaha beserta anggota komunitasnya hadir mengikuti pelatihan yang difokuskan pada dua tantangan utama dunia usaha mikro: strategi branding dan pengelolaan keuangan yang efisien.
Baca juga: UNM Cetak Inovasi GoRujuk: Solusi AI untuk Diagnosa Mandiri Ginekolog Raih Hibah Kemdikti 2025
UNM dan Sahabat GTI Latih UMKM Kuliner Perempuan
Materi disampaikan oleh dosen dari Program Studi Manajemen, Ida Zuniarti, yang mengajak peserta untuk memahami pentingnya membangun identitas merek secara profesional, mulai dari pembuatan logo hingga menyusun pesan merek yang relevan dan mudah diingat. Di sisi lain, peserta juga dilatih untuk mencatat keuangan usaha dengan metode digital menggunakan spreadsheet, termasuk pencatatan pemasukan dan pengeluaran harian, penyusunan laporan laba rugi, serta pengelolaan arus kas sederhana.
Ketua Pelaksana kegiatan, Lia Mazia dari Program Studi Bisnis Digital UNM menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang agar peserta bisa langsung mempraktikkan teknik pencatatan dan pengelolaan usaha berbasis digital, tanpa harus bergantung pada perangkat mahal.
“Spreadsheet itu sangat fleksibel dan mudah digunakan, bahkan oleh pelaku usaha yang belum terbiasa dengan teknologi. Kami ingin peserta bisa langsung mempraktikkan dan merasakan manfaatnya dalam mengelola usaha mereka,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, Kamis (24/7).
Dalam pelaksanaan pelatihan, Lia didampingi oleh Widi Astuti yang juga merupakan dosen Program Studi Bisnis Digital. Keduanya turut melibatkan dua mahasiswa aktif UNM, Cikal Pustiprayata Rusmawati dan Ryanne Zhafira, yang berperan memberikan asistensi teknis kepada peserta.
“Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini menjadi bagian dari penerapan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang sejalan dengan program unggulan Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1, di mana mahasiswa kuliah selama tiga tahun dan menjalani magang profesional selama satu tahun di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional,” paparnya.
Para peserta memberikan respons positif terhadap pelatihan ini. Salah satunya, Marsinah pelaku usaha camilan tradisional, mengaku lebih percaya diri dalam mengembangkan usahanya setelah mengikuti sesi pelatihan.
“Sekarang saya jadi paham kenapa usaha saya perlu punya nama yang mudah diingat dan catatan keuangan yang rapi. Semua bisa dilakukan dari HP,” tuturnya.
Sementara itu, Lutfi, peserta lainnya, mengatakan bahwa dirinya baru memahami bahwa spreadsheet bisa berfungsi layaknya buku kas digital yang sangat membantu pelaku usaha pemula.
Ke depannya, ungkap Lia, UNM bersama Sahabat GTI akan menindaklanjuti pelatihan ini dengan program pendampingan intensif, seperti klinik keuangan bulanan, mentoring branding digital, hingga penguatan jejaring antar pelaku UMKM. UMKM tidak perlu alat mahal. Spreadsheet yang sederhana bisa jadi alat kendali keuangan yang kuat jika digunakan dengan benar.
“Melalui kolaborasi ini, Universitas Nusa Mandiri ingin menegaskan perannya sebagai kampus berdampak yang mampu menjembatani pengetahuan akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dengan semangat UMKM Naik Kelas, pelatihan ini diharapkan mampu mendorong transformasi pelaku usaha mikro menjadi lebih profesional, digital, dan berdaya saing,” tutupnya.