NusamandiriNews, Depok–Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis, mengembangkan teknologi cerdas adaptif untuk mendeteksi kekerasan fisik dan mitigasi psikologis di lingkungan pendidikan. Penelitian inovatif ini, yang didanai hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dipresentasikan dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Hibah Penelitian di Fave Hotel Depok. Kehadiran Satgas PPK UNM, diwakili Instianti Elyana, menunjukkan komitmen kampus dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di dunia pendidikan.
Menurut Instianti Elyana, sistem cerdas yang dikembangkan mampu mengenali pola perilaku, ekspresi wajah, dan kondisi emosional siswa untuk mendeteksi potensi kekerasan lebih dini. Teknologi ini juga memberikan rekomendasi mitigasi psikologis.
UNM Kembangkan Teknologi Deteksi Kekerasan
“Dengan riset ini, kita berusaha menghadirkan solusi nyata agar sekolah dan kampus menjadi ruang belajar yang aman serta inklusif,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Rabu (10/9).
Ia menyampaikan bahwa FGD ini menjadi wadah kolaborasi antara peneliti, dosen, praktisi pendidikan, dan Satgas PPK dari berbagai perguruan tinggi.
“Diskusi interaktif menghasilkan berbagai gagasan baru terkait penerapan teknologi cerdas adaptif di sekolah dan kampus, memperkuat strategi nasional dalam pencegahan kekerasan berbasis bukti ilmiah,” katanya.
Baca juga: DeepSkin: Ketika AI Ikut Membantu Dokter Mendeteksi Kanker Kulit
Melalui hibah penelitian dan kolaborasi ini, UNM sebagai Kampus Digital Bisnis, menegaskan komitmennya untuk menghadirkan inovasi riset yang relevan dengan tantangan pendidikan modern.
“UNM berupaya berkontribusi dalam membangun ekosistem pendidikan yang aman, sehat, dan berdaya saing global,” tutupnya.