NusamandiriNews, Depok – Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Margonda sukses menyelenggarakan Seminar Merdeka Mandiri 2025 dengan tema “Artificial Intelligence for Education and Business” pada Kamis (28/8) di Aula UNM kampus Margonda. Acara ini dihadiri ratusan peserta, mulai dari guru, siswa hingga mahasiswa umum yang antusias mengikuti materi dari para narasumber.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wawan Kurniawan selaku Marketing Communication Universitas Nusa Mandiri menegaskan posisi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis yang konsisten mendorong pemanfaatan teknologi mutakhir.
Baca juga: Ngomongin AI Biar Nggak Kudet, Yuk Gas ke Seminar Merdeka Mandiri 2025 di UNM Margonda!
UNM Margonda Kupas Tuntas Peran AI
“Artificial Intelligence bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan nyata bagi dunia pendidikan dan bisnis. Universitas Nusa Mandiri hadir sebagai Kampus Digital Bisnis yang menyiapkan mahasiswa agar mampu bersaing di era teknologi modern. Seminar ini adalah bentuk komitmen kami untuk membuka wawasan bahwa AI bisa menjadi mitra yang membantu, bukan ancaman,” tuturnya dalam sambutan, pada Kamis (28/8).
Pada kesempatan ini, narasumber pertama, Sofian Wira Hadi, dosen sekaligus CEO Kreatonodoku, menjelaskan bagaimana teknologi AI dapat mendukung pendidikan, mulai dari deteksi plagiarisme, otomatisasi administrasi, hingga personalisasi pembelajaran.
“Jika guru dan sekolah mampu mengintegrasikan AI dengan tepat, maka proses belajar mengajar bisa jauh lebih efisien dan efektif. Justru AI akan membantu guru, bukan menggantikan mereka,” ungkap Sofian.
Hadir pada kesempatan ini, narasumber Muhammad Rifqi Firdaus, Pemimpin Redaksi Milenianews, menyoroti dampak AI dalam dunia bisnis kreatif dan media. Menurutnya, kehadiran AI membuka peluang baru, sekaligus tantangan dalam menjaga orisinalitas karya.
“AI bisa mempercepat produksi konten, tetapi kunci tetap ada pada kreativitas manusia. Inovasi tetap harus lahir dari ide-ide orisinal, sementara AI menjadi alat bantu,” jelas Rifqi.
Sementara itu, salah satu guru SMKN 3 Depok, Nina yang menanyakan strategi untuk mengenali siswa yang menggunakan AI dalam mengerjakan tugas. “Bagi kami para pendidik, penting untuk memahami pola ini, sehingga bisa tetap menjaga keaslian karya siswa,” ujarnya.
Baca juga: Kenapa Gen Z Harus Datang ke Seminar Merdeka Mandiri 2025 di UNM Kampus Margonda?
Menanggapi hal ini, Sofian selaku narasumber menjelaskan pentingnya literasi digital bagi guru untuk mengenali perbedaan gaya penulisan siswa. Sementara Rifqi menambahkan, kemampuan mengarahkan siswa agar menggunakan AI secara etis adalah kunci menghadapi tantangan era digital.
Menurut kepala kampus UNM kampus Margonda, Andry Maulana menyampaikan bahwa acara ini menjadi media soft branding bagi UNM. Kampus yang dikenal dengan program studi unggulan seperti Informatika, Sistem Informasi, Sains Data, Manajemen, dan Bisnis Digital tersebut menegaskan identitasnya sebagai Kampus Digital Bisnis dengan fasilitas modern, laboratorium lengkap, serta Internship Experience Program (IEP) 3+1.
“Seminar Merdeka Mandiri 2025 membuktikan peran UNM dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap menghadapi dunia kerja berbasis digital,” tutupnya.