NusamandiriNews, Jakarta — Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang LIGA Taekwondo DKI Jakarta Series 11 Tahun 2025 yang berlangsung pada 10–12 Oktober 2025 di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Dalam kompetisi tersebut, tim Taekwondo UNM berhasil menegaskan eksistensinya sebagai salah satu perguruan tinggi dengan pembinaan bela diri yang solid, terarah, dan berkarakter kuat.
Di antara berbagai kategori yang dipertandingkan, nomor poomsae menjadi sorotan utama berkat penampilan para atlet UNM yang menunjukkan ketepatan teknik, keseimbangan, serta ekspresi kekuatan yang elegan. Poomsae sendiri merupakan rangkaian jurus atau pola gerakan dalam taekwondo yang menuntut presisi, kekuatan, dan pengendalian diri bukan sekadar hafalan langkah, tetapi seni bela diri yang sarat makna.
Baca juga: 10 Tendangan Kemenangan! Mahasiswa UNM Sabet 10 Medali di LIGA Taekwondo DKI Jakarta 2025
Satukan Kekuatan dan Keindahan di Poomsae Taekwondo 2025
Empat taekwondoin UNM tampil gemilang dalam kategori ini, yakni mahasiswa dari prodi Manajemen, Destika Fitryana dan Caren Beautisyarof Rajmadivara, mahasiswa dari prodi Sains Data, Desi Masdin Dama dan mahasiswa dari prodi Informatika, Satrio Budi Santoso. Keempatnya memperlihatkan performa yang stabil dan matang, hasil dari latihan berbulan-bulan dengan disiplin tinggi serta fokus pada penyempurnaan detail gerakan.
Pelatih tim, Willem Yanes Aldenhouven, mengungkapkan bahwa kesuksesan tersebut merupakan buah dari proses panjang dan dedikasi tinggi.
“Kami melatih teknik dasar dengan pendekatan progresif. Setiap gerakan harus memiliki makna bukan hanya indah dilihat, tetapi juga mencerminkan kekuatan batin. Poomsae adalah tentang keakuratan, keseimbangan, dan pengendalian diri,” ujarnya.
Fokus pembinaan di UNM, ungkapnya, tidak hanya mengejar kecepatan dan kekuatan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai filosofi bela diri yang membentuk karakter dan kepercayaan diri mahasiswa.
Sementara itu, Destika Fitryana, atlet sekaligus Ketua UKM Taekwondo UNM, mengaku bangga bisa membawa nama kampus di ajang bergengsi ini.
“Setiap gerakan yang kami tampilkan adalah hasil dari jam-jam latihan panjang dan koreksi tanpa henti. Rasanya luar biasa bisa mewakili UNM dan melihat kerja keras kami terbayar di arena,” tutur Destika.
Kami berharap pengalaman ini menjadi motivasi bagi anggota baru untuk terus berlatih, berani tampil, dan berkompetisi.
Pada kesempatan lain, Taopik Hidayat, Pembina UKM Taekwondo Universitas Nusa Mandiri menyebutkan bahwa keempat atlet poomsae UNM turut menyumbangkan medali penting dalam kejuaraan tersebut, di mana secara keseluruhan Universitas Nusa Mandiri berhasil meraih lima medali emas dan lima medali perak.
Baca juga:UNM Dorong Transformasi Digital Taekwondo Valentino Club Lewat Program Pengabdian Masyarakat
“Prestasi ini memperkuat posisi UNM sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam dunia akademik, tetapi juga berprestasi di bidang olahraga bela diri,” katanya.
“Partisipasi dalam ajang LIGA Taekwondo DKI Jakarta Series 11 menjadi bukti bahwa pembinaan di UNM bukan sekadar mengejar kemenangan, melainkan juga membentuk kepribadian mahasiswa yang tangguh, disiplin, dan berdaya juang tinggi. Melalui harmoni antara kekuatan dan keindahan gerak di nomor poomsae, tim Taekwondo UNM membuktikan bahwa seni bela diri adalah jalan menuju ketangguhan sejati,” paparnya.