NusamandiriNews, Depok –Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kontemporer dengan menggelar Seminar Road to AI Conference bertajuk “Balancing Minds and Machines: AI and Mental Health in Harmony”, pada Kamis, 26 Juni 2025 di Aula Kampus UNM Margonda. Seminar ini berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.30 WIB dan dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar SMA/SMK se-Kota Depok, mahasiswa UNM, hingga perwakilan dari berbagai perusahaan mitra.
Baca Juga: Bersiap Jadi Developer Masa Depan! Seminar AI UNM Akan Hadirkan Pakar Internasional
Kegiatan ini menjadi langkah awal UNM dalam menyuarakan pentingnya literasi teknologi dan kesehatan mental, terutama di tengah gempuran era digital dan masifnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) di berbagai aspek kehidupan.
Salah satu narasumber utama dalam seminar ini, Offie Dwi Natalia, seorang psikolog sekaligus Putri Jambi 2019, menggarisbawahi bahwa kesadaran mental adalah pondasi penting dalam menghadapi era digital yang penuh tekanan informasi dan keterhubungan instan.
“Kesehatan mental sangat penting, apalagi generasi muda sekarang hidup berdampingan dengan teknologi. AI itu ibarat alat bantu. Jangan sampai kita justru bergantung dan kehilangan kendali sebagai manusia,” ujar Offie di hadapan peserta seminar.
Ia juga menegaskan bahwa meski teknologi AI bisa membantu dalam memberikan informasi awal seputar gangguan psikologis, peran psikolog tetap tak tergantikan dalam proses diagnosis dan penyembuhan. AI, menurutnya, bisa menjadi ‘teman awal’ yang memberi saran, namun bukan ‘penentu akhir’.
Lebih jauh, Offie juga mengapresiasi langkah Universitas Nusa Mandiri yang berani mengangkat tema yang menggabungkan dua ranah besar teknologi dan psikologi. Menurutnya, ini adalah pendekatan edukatif yang sangat relevan bagi generasi Gen Z yang saat ini menjadi aktor utama dalam pemanfaatan teknologi.
Baca Juga: Kesehatan Mental di Era AI: Universitas Nusa Mandiri Siapkan Generasi Humanis-Teknologis
“Langkah UNM luar biasa. Mahasiswa dan calon mahasiswa diajak melek teknologi sekaligus sadar pentingnya menjaga kesehatan mental. Harapannya, UNM ke depan bisa lebih fokus mengembangkan diskursus ini dan menjadikannya bagian dari budaya akademik,” ungkapnya. (RDX)