NusamandiriNews–Sumpah Pemuda adalah puncak kesadaran kolektif generasi muda untuk bersatu, membela identitas bangsa, dan membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Namun zaman telah berubah. Perjuangan hari ini tidak lagi mengangkat bambu runcing, melainkan data, inovasi, dan etika digital sebagai senjata utama.
Di era teknologi yang begitu cepat bergerak, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh integritas dalam memanfaatkan teknologi. Kesetiaan kepada bangsa kini diwujudkan dalam kesetiaan menjaga kebenaran di ruang digital. Tantangan terbesar generasi muda bukan lagi merebut kemerdekaan, melainkan memastikan teknologi digunakan untuk kemajuan, bukan manipulasi.
Baca juga:Era Baru Desa Cerdas Dimulai dari UNM, Mahasiswa Turun Bawa Solusi Digital
Sumpah Pemuda
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengambil peran penting dalam membentuk pemuda yang tidak hanya mahir dalam informatika, tetapi juga memiliki kompas moral yang kuat. Mahasiswa Informatika UNM dibimbing untuk memahami bahwa setiap baris kode adalah bentuk tanggung jawab sosial. Setiap aplikasi yang dikembangkan membawa konsekuensi bagi masyarakat. Teknologi harus berjejak manfaat, bukan meninggalkan kerusakan.
Pemuda digital adalah penjaga moralitas baru bangsa. Mereka hidup dalam pusaran informasi yang tak terbendung. Hoaks, peretasan, penyalahgunaan data, dan kriminalitas siber menjadi ancaman yang terus mengintai. Karena itu, etika digital bukan sekadar pelajaran tambahan, ia adalah syarat utama bagi keberlangsungan peradaban digital Indonesia.
Baca juga: Inovasi Bagian Sumpah Perjuangan Baru
Sumpah Pemuda harus berevolusi menjadi Sumpah Digital: bersatu menjaga etika, berinovasi untuk kemajuan bangsa, dan berjuang melalui teknologi yang beradab. Di UNM, kami meyakini bahwa masa depan Indonesia berada di tangan para inovator yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bertanggung jawab.
Generasi muda hari ini memiliki peluang menulis ulang sejarah perjuangan bangsa. Saatnya menjadikan teknologi sebagai jalan pengabdian. Dengan ilmu, integritas, dan nasionalisme digital, perjuangan pemuda tidak akan pernah padam. Ia hanya berganti medium, dari medan pertempuran menjadi ruang siber.
Karena kemerdekaan sejati adalah ketika teknologi berpihak pada kemanusiaan.
Penulis: Arfhan Prasetyo, Kaprodi Informatika Universitas Nusa Mandiri












