NusamandiriNews–Percepatan teknologi digital pada tahun 2026 menandai babak baru lahirnya era otomatisasi visual. Computer Vision bukan lagi sekadar inovasi pendukung, tetapi telah menjadi tulang punggung berbagai sektor industri modern. Ketika mesin mampu “melihat”, memahami konteks visual, dan mengambil keputusan secara mandiri, maka lanskap pekerjaan, kompetensi manusia, dan strategi bisnis pun berubah secara drastis.
Perusahaan teknologi global bahkan memprediksi bahwa 70% proses bisnis akan melibatkan sistem visual otomatis berbasis AI yakni mulai dari analisis video real-time, deteksi objek, smart surveillance, hingga autonomous system yang bekerja tanpa supervisi manusia. Kemampuan mesin untuk memahami lingkungan secara visual kini semakin presisi, berkat peningkatan GPU, model multimodal, serta sensor generasi terbaru. Tidak hanya mengidentifikasi gambar, AI kini sudah mampu membaca risiko, memahami konteks, bahkan memprediksi skenario masa depan.
Baca juga:Ketika AI Merebut Kerja, UNM Mencetak Pemenang Baru
Talenta Tanpa Skill Computer Vision Tereliminasi
Inilah era di mana talenta digital tidak cukup hanya menjadi pengguna teknologi. Mereka harus mampu membaca algoritma, memahami struktur model visual, dan bahkan merancang solusi berbasis Vision AI. Itulah sebabnya kompetensi di bidang Computer Vision kini menjadi salah satu keahlian paling dicari di pasar global.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) melihat fenomena ini sebagai peluang strategis bagi Indonesia untuk memperkuat fondasi sumber daya manusia di bidang AI. Melalui Program Magister Ilmu Komputer (S2) di Universitas Nusa Mandiri Kampus Margonda, kami merancang kurikulum yang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga riset aplikatif Vision AI yang menjawab tantangan industri.
Mahasiswa magister akan mempelajari dan meneliti berbagai implementasi AI visual seperti pengolahan citra medis, smart surveillance, face recognition, autonomous system, hingga vision-based automation yang relevan bagi industri 4.0 dan 5.0. Inilah kompetensi masa depan yang harus dikuasai oleh profesional yang ingin tetap unggul di tengah persaingan global.
Saya meyakini bahwa peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan pascasarjana adalah langkah strategis bangsa ini memasuki era otomatisasi visual. Tahun 2026 menjadi momentum percepatan dunia AI, dan Indonesia tidak boleh tertinggal. Dunia industri membutuhkan tenaga ahli yang bukan hanya mahir menggunakan tools, tetapi mampu memahami algoritma dan berkolaborasi dalam merancang solusi AI berbasis Computer Vision.
Program Magister Ilmu Komputer di UNM Margonda sangat relevan bagi mereka yang ingin berkarier sebagai peneliti, data scientist, AI engineer, machine learning specialist, maupun pengembang sistem berbasis visi komputer. Kurikulum adaptif, laboratorium modern, serta ekosistem akademik yang berorientasi inovasi menjadi keunggulan yang kami tawarkan.
Baca juga: Mahasiswa UNM Siap Jadi Data Scientist Masa Depan, Kuasai Teknologi Computer Vision dan AI
Dengan tren yang semakin mengarah pada otomatisasi visual dan pemanfaatan data multimodal, menguasai Computer Vision bukan lagi sekadar pilihan tambahan. Ini adalah kompetensi inti bagi siapa pun yang ingin tetap relevan, unggul, dan menjadi bagian dari masa depan industri digital.
Penerimaan Mahasiswa Baru Program Magister Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri Kampus Margonda telah dibuka. Bagi para profesional dan calon mahasiswa yang ingin menguasai kecerdasan visual, inilah momentum terbaik untuk melangkah lebih jauh.
Penulis: Andry Maulana, Kepala Kampus Universitas Nusa Mandiri Margonda












