NusamandiriNews–Sumpah Pemuda 1928 adalah tonggak sejarah yang membangkitkan kesadaran persatuan dan perjuangan nasional. Namun tantangan generasi kini jauh berbeda. Perjuangan hari ini tidak lagi di medan tempur, melainkan pada ranah ide, data, dan teknologi.
Di Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), semangat kebangkitan itu dihidupkan kembali dalam konteks digital dan inovatif, melalui peran ilmu Informatika sebagai senjata pembangunan bangsa.
Baca juga: Siap Jadi Profesional Jaringan? UNM Dorong Mahasiswa Informatika Raih Sertifikasi MikroTik
Sumpah Perjuangan Baru
Pemuda Indonesia hari ini memegang peranan menentukan dalam ekonomi digital. Mereka tidak boleh berhenti sebagai konsumen teknologi, melainkan harus menjadi pencipta solusi membangun platform, menciptakan sistem, dan menghadirkan inovasi yang berdampak pada masyarakat. Di Informatika S1 UNM, semangat tersebut diterjemahkan ke dalam pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berkolaborasi lintas disiplin, berfokus pada pemecahan masalah nyata, dan berkontribusi dalam transformasi digital bangsa.
Kampus tidak bisa hanya menjadi ruang pembelajaran teori. Ia harus menjadi pusat gerakan perubahan. Karena itu, UNM hadir sebagai Kampus Digital Bisnis dengan misi melahirkan pemimpin teknologi yang mandiri, berdaya saing global, dan memiliki karakter kebangsaan. Informatika tidak hanya dipandang sebagai bidang teknis, tetapi sebagai laboratorium masa depan untuk menyiapkan generasi yang menggerakkan industri digital nasional.
Baca juga:Era Digital, Prodi Informatika UNM Mantap dengan Status UNGGUL
Kini, momentum Sumpah Pemuda bukan sekadar seremonial sejarah. Generasi muda harus menegaskan sumpah mereka melalui karya: aplikasi yang menyelesaikan masalah publik, sistem yang mempercepat layanan masyarakat, inovasi yang membuka lapangan kerja baru. Itulah bentuk perjuangan modern membangun bangsa dengan kecerdasan digital dan kreativitas tanpa batas.
Pemuda yang menguasai teknologi adalah pemuda yang memegang masa depan Indonesia. Di UNM, kami percaya bahwa perjuangan tidak pernah berhenti. Hanya medianya yang berubah: dari medan pertempuran ke dunia inovasi.
Penulis: Arfhan Prasetyo, Kaprodi Informatika (S1) Universitas Nusa Mandiri












