Teknologi open source kini telah menjelma menjadi pilar utama dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak global. Di tengah laju transformasi digital yang tak terbendung, saya melihat bahwa keterlibatan aktif mahasiswa dalam komunitas open source bukan lagi pilihan tambahan, melainkan kebutuhan strategis bagi generasi digital saat ini.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) menempatkan kolaborasi global dan pengembangan kompetensi praktis sebagai prioritas dalam proses pembelajaran. Dalam konteks ini, open source menjadi medium pembelajaran yang kaya akan nilai: kemandirian, kerja sama lintas budaya, pemecahan masalah secara nyata, serta integritas akademik yang berakar pada kontribusi nyata, bukan sekadar teori.
Baca juga: Didukung Alumni dan Industri, UNM Optimistis Prodi Informatika Raih Akreditasi Unggul
Kontributor Open Source di Era Kolaborasi Digital
Kami mendorong mahasiswa Prodi Informatika UNM untuk tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga kontributor aktif dalam proyek-proyek open source. Meski dimulai dari kontribusi kecil seperti memperbaiki dokumentasi atau mengirim pull request minor pengalaman ini dapat membuka pintu besar menuju jejaring profesional global dan peluang karier internasional. Sejumlah mahasiswa kami bahkan telah terhubung dengan komunitas pengembang di luar negeri berkat kontribusi mereka di platform seperti GitHub.
Melalui tugas proyek, kompetisi, hingga workshop kolaboratif, mahasiswa kami diperkenalkan pada berbagai tools dan platform open source seperti Linux, Git, Laravel, TensorFlow, dan banyak lagi. Ini bukan hanya soal penguasaan teknis, tapi juga pembentukan identitas digital mereka sebagai inovator masa depan.
Selain itu, kami memperkuat pembelajaran dengan skema unggulan Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan 3+1 di mana mahasiswa menjalani tiga tahun pembelajaran akademik dan satu tahun magang profesional di perusahaan nasional maupun multinasional. Skema ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menguji kompetensi mereka di industri nyata sekaligus membangun portofolio digital yang kredibel.
Baca juga: UNM Mantapkan Langkah Menuju Akreditasi Unggul untuk Magister Ilmu Komputer
Dengan keterlibatan dalam open source dan dukungan program 3+1, mahasiswa Informatika UNM tidak lagi dibatasi oleh ruang kelas. Mereka ditempa untuk menjadi talenta digital yang adaptif, kolaboratif, dan mampu memberikan solusi nyata untuk tantangan global.
Karena pada akhirnya, pendidikan yang bermakna bukan hanya tentang memperoleh gelar, tetapi bagaimana membentuk karakter, kompetensi, dan kontribusi yang berdampak. Dan di dunia open source, setiap baris kode bisa menjadi pintu menuju masa depan yang lebih besar.
Penulis: Arfhan Prasetyo–Kaprodi Informatika Universitas Nusa Mandiri