NusamandiriNews–Sumpah Pemuda merupakan simbol kesatuan tekad dan arah perjuangan generasi muda Indonesia. Kini, di abad ke-21, medan perjuangan itu telah bergeser ke ruang digital, tempat ide, data, dan teknologi menjadi kekuatan utama. Pemuda tidak lagi mengangkat senjata untuk merebut kemerdekaan, tetapi menguasai algoritma untuk menjaga kedaulatan bangsa.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) berkomitmen mencetak generasi Informatika yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki visi kebangsaan dalam menerapkannya. Kami menanamkan pemahaman bahwa inovasi digital harus berpihak pada kebermanfaatan, pemberdayaan, dan kemanusiaan. Teknologi seharusnya membebaskan, bukan memperlebar jarak sosial.
Baca juga: UNM Kokoh Sebagai Kampus Digital Bisnis Berakreditasi Unggul
Sumpah Pemuda
Semangat Sumpah Pemuda hari ini hadir dalam bentuk kolaborasi digital lintas daerah dan profesi. Mahasiswa Informatika UNM tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, melainkan produsen ide dan solusi. Mereka didorong untuk menciptakan aplikasi, riset digital, hingga inisiatif startup yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Komitmen tersebut kami wujudkan melalui program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1. Skema tiga tahun belajar di kampus dan satu tahun magang industri ini memperkuat kesiapan mahasiswa menghadapi dunia profesional yang dinamis. Pendidikan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi menyatu dengan perkembangan industri dan kebutuhan bangsa.
Baca juga:Sumpah Pemuda di Era Algoritma
Dengan tekad, ilmu, dan integritas, mahasiswa UNM siap meneruskan api Sumpah Pemuda dalam wajah baru Indonesia: bangsa yang bersatu di ruang digital, berdaya melalui teknologi, dan berdaulat dalam inovasi. Pemuda Informatika harus berdiri di garis depan untuk memastikan transformasi digital nasional berjalan beretika, berkeadilan, dan memberi manfaat bagi seluruh rakyat.
Penulis: Arfhan Prasetyo, Kaprodi Informatika, Universitas Nusa Mandiri












