Jakarta, NusamandiriNews – Dalam membantu masayarakat untuk memastikan kualitas air yang pantas konsumsi, dibutuhkan adanya upaya pengolahan yang baik serta pengawasan secara rutin. Proses uji kelayakan air guna dikonsumsi sangat diperlukan oleh lembaga penguji maupun masyarakat.
Penelitian sekelompok dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri, menunjukkan bahwa dapat mendeteksi kadar logam pada air, sensor konduktivitas akan mendeteksi air dan menentukan layak atau tidaknya air tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Ketua kelompok peneliti, Dany Pratmanto mengatakan banyak sekali pabrik yang dibangun di kota besar maupun kota kecil bahkan ada yang di tengah-tengah pemukiman warga. Limbah pabrik dapat menyebabkan lingkungan tercemar termasuk pencemaran pada air yang menimbulkan adanya penyakit.
“Alat yang kami ciptakan ini dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui layak atau tidaknya air pada lingkungan tersebut,” tutur Dany dalam keterangan tertulis, Selasa (5/1).
Baca Juga : Aplikasi Administrasi Rawat Jalan Untuk Membantu dan Memudahkan Rumah Sakit
Ia menyebutkan alat pendeteksi kadar logam pada air ini merupakan elektronika berbasis Arduino UNO dan menggunakan sensor konduktivitas. Alat ini digunakan untuk mengetahui berapa kadar logam yang terkadung pada air, apakah kadar logam yang terkandung pada air termasuk kategori layak atau tidak layak digunakan.
“Untuk menjalankan alat ini, hubungkan alat dengan catu daya 12 Volt AC, kemudian masukan sensor ke dalam object yang akan dideteksi. Kemudian jika air yang telah terdeteksi kadar logamnya kurang dari 0,3 mg/l status pada LCD air tersebut dikatakan “Layak” dan buzzer tidak berbunyi, jika kadar logam lebih dari 0,3 mg/l maka air tersebut dikatakan “Tidak Layak” kemudian buzzer akan mengeluarkan berupa suara beep,” jelasnya.
Baca Juga : Ipin Sugiyarto Dosen Universitas Nusa Mandiri Mampu Kembangkan Alat Smart Home System
Hasil rancangan alat ini, katanya, dibuat menggunakan beberapa komponen yaitu menggunakan sensor konduktivitas untuk mendeteksi object, Arduino UNO sebagai proses pengolahan data, LCD dan buzzer sebagai output, catu daya 12 Volt.
“Sensor konduktivitas bekerja dengan baik ditandai dengan adanya inputan kadar logam yang dihasilkan oleh sensor berupa angka. Alat ini dapat mendeteksi kadar logam pada air dengan kondisi jika kadar logam pada air yang terdeteksi kurang dari 0.3 mg/l maka status layak, jika kadar logam lebih dari 0.3 mg/l maka statusnya tidak layak,” tandasnya.