Jakarta, NusamandiriNews–Era dimana teknologi terus berkembang pesat, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi alat yang sangat berguna di berbagai bidang, termasuk penelitian. ChatGPT merupakan teknologi AI yang banyak digunakan dalam berbagai penelitian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil penelitian.
Untuk menggali potensi penggunaan ChatGPT dalam penelitian, pengurus APTIKOM DKI mengadakan workshop interaktif dan informatif pada Rabu (27/9) di Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan APTIKOM Prov DKI Jakarta.
Baca juga: Beri Inspirasi Pada Mahasiswa, Nusa Mandiri Startup Center Berhasil Gelar Workshop Bisnis Digital
Workshop Penggunaan ChatGPT
Anton, selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) juga sebagai pengurus APTIKOM DKI mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat untuk para peneliti dan dosen.
“Workshop ini bermanfaat dalam mendukung kegiatan penelitian dengan menjaga integritas serta etika dalam penggunaan teknologi di era saat ini,” katanya dalam rilis yang diterima, Jumat (29/9).
Pada kegiatan ini, ujar Anton, UNM mengikutsertakan perwakilan dosen FTI dari semua program studi yakni prodi Ilmu Komputer (S2), Sistem Informasi (S1), Informatika (S1) dan Sains Data (S1).
“Harapan kami, dari perwakilan ini nantinya dapat membantu rekan-rekan civitas akademik UNM lainnya dalam meningkatkan kualitas penelitian serta bijak dalam penggunaan teknologi khususnya di bidang AI,” ungkapnya.
Sementara itu, kata Anton peserta workshop turut mempelajari cara menggunakan ChatGPT untuk mencari ide/gagasan penelitian. Dengan ChatGPT, peneliti dapat menghemat waktu berharga dan mengurangi stres selama proses penulisan.
“Workshop ini juga membahas penggunaan ChatGPT dalam perencanaan, pelaksanaan dan penulisan paper atau artikel jurnal. Peserta menerima instruksi tentang cara menggunakan ChatGPT untuk merancang kuesioner atau wawancara, yang dapat membantu mengumpulkan informasi relevan,” paparnya.
Di acara workshop, tegasnya juga membahas aspek etika penggunaan ChatGPT dalam penelitian. Peserta mempelajari pentingnya menjaga integritas dan keamanan data saat menggunakan teknologi AI.
“Hal ini termasuk menghindari plagiarisme, melindungi privasi subjek penelitian, dan mengidentifikasi kemungkinan bias dalam hasil yang dihasilkan oleh ChatGPT,” tandasnya.
Salah satu momen paling menarik dalam forum ini, yakni sesi tanya jawab dengan pembicara berpengalaman yakni Prof Dr Achmad Nizar Hidayanto.
Kata Prof Dr Achmad Nizar Hidayanto, bagi mereka yang tertarik menggunakan ChatGPT dalam penelitiannya cukup memanfaatkan versi 3.5.
Baca juga: Beri Pemahaman Business Intelligence Analysis, Prodi Sistem Informasi Sukses Gelar Workshop
“Karena dengan versi yang gratis ini fitur dan layanan yang disediakan cukup banyak sehingga sudah dapat dioptimalkan, optimalisasi pada chat serta prompt yakni harus satu set chat, menggambarkan tanya jawab dalam satu konteks tertentu dan juga harus menyiapkan konteks yang sesuai dan pas,” bebernya.
Seiring berkembangnya teknologi, ia berharap adanya peningkatan yang lebih besar dalam peran ChatGPT untuk meningkatkan kualitas penelitian.
“Dengan bantuan ChatGPT ini, semoga akan lebih besar lagi tingkat kualitas penelitian yang dihasilkan oleh para peneliti,” harapnya. (UMF)
Leave a Reply