NusamandiriNews, Jakarta–Menjadi mahasiswa aktif dan berprestasi akademik sekaligus aktif dalam organisasi kemahasiswaan bukanlah perkara mudah. Di Universitas Nusa Mandiri yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, fenomena ini menjadi topik diskusi hangat di kalangan mahasiswa, dosen, hingga pengurus organisasi kemahasiswaan (Ormawa). Banyak mahasiswa yang merasakan dilema antara menyelesaikan tugas kuliah dengan menjalankan tanggung jawab organisasi. Lantas, perlukah mahasiswa memilih salah satunya?
Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ormawa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa, hingga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) secara rutin menyelenggarakan berbagai program kerja dan kegiatan pengembangan diri. Namun, padatnya agenda organisasi seringkali berbenturan dengan deadline tugas, ujian, dan jadwal perkuliahan.
Baca juga: NCC dan ORMAWA UNM: Kolaborasi Ciptakan Lulusan Siap Dunia Kerja
Bukan Pilih Salah Satu
Misalkan saja, Rezin, mahasiswa aktif di salah satu Ormawa UNM yang ditemui saat wawancara, pada Jumat (2/5), menceritakan kadang harus rapat sampai malam untuk persiapan acara, tapi di saat yang sama ada tugas yang juga harus dikumpulkan.
“Itu sering membuat kami merasa harus memilih salah satu,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, dosen Universitas Nusa Mandiri sekaligus pembina Ormawa, M. Rangga Ramadhan Saelan menyampaikan pentingnya manajemen waktu sebagai kunci utama agar mahasiswa tak harus memilih antara akademik dan organisasi.
“Organisasi bukanlah beban, melainkan wadah pembelajaran karakter yang sangat penting di dunia kerja kelak,” tegasnya.
Justru dari organisasi, ungkapnya, mahasiswa bisa belajar bagaimana mengelola tekanan, menyusun prioritas, dan berkomunikasi secara efektif. Tapi semua itu harus dibarengi dengan kedewasaan dalam mengatur waktu.
“Kampus sebagai fasilitator pendidikan, diharapkan hadir untuk menciptakan sistem yang mendukung keseimbangan ini. Fleksibilitas dalam pengumpulan tugas, pemberian waktu khusus untuk kegiatan kemahasiswaan, serta pelatihan manajemen waktu bagi mahasiswa menjadi beberapa opsi solusi yang bisa diterapkan,” paparnya.
Baca juga: Kolaborasi Ormawa UNM: Sinergitas dan Gotong Royong dalam Menguatkan Marwah Organisasi
Sementara itu, Wakil Rektor II Bidang Non Akademik UNM, Arif Hidayat, juga mengungkapkan bahwa pihak kampus terus mendorong sinergi antara kegiatan akademik dan non-akademik.
“Kami tidak ingin mahasiswa harus memilih. Kami ingin mereka mampu unggul di keduanya. Karena itulah, kami terus evaluasi sistem dukungan kami agar bisa adaptif terhadap kebutuhan mahasiswa,” jelasnya.
Ia menambahkan, pilihan bukanlah antara kuliah atau organisasi, melainkan bagaimana mahasiswa mampu merancang ritme kehidupan kampus yang seimbang.
“Dengan dukungan yang tepat dari lingkungan kampus, mahasiswa Universitas Nusa Mandiri diharapkan mampu menjadi pribadi yang unggul secara akademik sekaligus berkarakter kuat melalui pengalaman organisasi,” tutupnya.