NusamandiriNews, Jakarta–Program Studi (prodi) Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menunjukkan komitmennya sebagai Kampus Digital Bisnis dengan menggelar seminar internasional bertema “Integration of Artificial Intelligence in Software Development: Driving Digital Transformation.” Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh mahasiswa semester 2 dan 4, sebagai bagian dari penguatan kompetensi digital dan internasionalisasi pendidikan tinggi di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UNM.
Seminar ini menghadirkan narasumber internasional, Assoc. Prof. Dr. Deshinta Arrova Dewi dari INTI International University, Malaysia. Dalam paparan utamanya, Prof. Deshinta menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) kini tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga elemen inti dalam proses pengembangan perangkat lunak modern. Mulai dari analisis kebutuhan, penulisan kode otomatis, proses testing, hingga deployment, AI mampu mempercepat, menyederhanakan, dan meningkatkan kualitas hasil akhir.
Baca juga: Kuliah Gak Cuma Ngoding: Prodi Sistem Informasi, Jembatan Teknologi dan Bisnis!
UNM Hadirkan Pakar Internasional
“Large Language Models (LLM), Generative AI, hingga sistem AI-driven DevOps telah menciptakan kolaborasi baru antara manusia dan mesin yang lebih cerdas, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan industri,” jelas Prof. Deshinta. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman etika dan tanggung jawab dalam implementasi AI di berbagai lini teknologi informasi.
Seminar resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNM, Anton dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah strategis untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan tinggi dengan dinamika teknologi global.
“Kami terus mendorong kolaborasi antara dunia akademik dan industri, terutama dalam integrasi teknologi seperti AI yang kini menjadi penggerak utama transformasi digital di seluruh sektor,” ujarnya.
Baca juga: Kaprodi Informatika S3 Universitas Nusa Mandiri Ungkap Strategi Sukses Peneliti di Studium Generale
Sementara itu, Ketua Program Studi Informatika, Arfhan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi Prodi dalam membekali mahasiswa dengan wawasan praktis sekaligus kritis di era revolusi teknologi.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pengembang solusi inovatif yang beretika, berdaya saing, dan relevan dengan kebutuhan masa depan,” tegas Arfhan.
Seminar ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang dipenuhi antusiasme para peserta, terutama terkait pemanfaatan AI dalam proyek-proyek nyata yang mereka kerjakan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan bekal nyata bagi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan karier di bidang teknologi digital yang terus berkembang.