NusamandiriNews, Bekasi – Kota Bekasi akan segera menjadi saksi tumbuhnya UMKM kuliner perempuan yang lebih digital, tangguh, dan berdaya saing. Program bertajuk “Digitalisasi UMKM Sektor Kuliner ‘Perempuan Kota Bekasi’” hasil kolaborasi Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis dan Yayasan Genggam Tangan Indonesia (Y-GTI) resmi mendapat dukungan pendanaan dari Ditjen Diktiristek dalam skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2025.
Program ini menyasar UMKM kuliner yang dikelola perempuan untuk didampingi dalam digitalisasi usaha. Meliputi pelatihan intensif digital marketing, manajemen keuangan digital, pembuatan profil usaha berbasis web dan sosial media profesional, hingga pendampingan desain kemasan dan branding produk.
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa UNM Dorong Kemajuan UMKM Rawa Panjang Lewat Akses Pembiayaan Perbankan
Digitalisasi UMKM Perempuan di Bekasi
“Digitalisasi adalah kunci agar UMKM bisa bertahan dan berkembang. Kami ingin memastikan pelaku UMKM perempuan di Bekasi memiliki akses yang adil terhadap teknologi dan pendampingan bisnis,” tutur Lia Mazia, penggagas program dan Ketua Prodi Bisnis Digital UNM dalam keterangan rilis, pada Selasa (27/5).
Diharapkan, program ini tak hanya meningkatkan keterampilan digital para pelaku usaha, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi keluarga dan membuka peluang kerja baru di komunitas lokal.
Melalui keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini, UNM menerapkan prinsip Kampus Berdampak—di mana dosen dan mahasiswa turun langsung ke lapangan dan berkontribusi membawa solusi nyata untuk tantangan masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar dari buku, tapi juga dari masyarakat. Ketika mereka melihat sendiri dampak dari ilmu yang mereka miliki, itu menjadi pembelajaran yang tidak tergantikan,” tambahnya.
Kolaborasi ini menegaskan peran kampus tidak hanya sebagai pusat ilmu, tetapi juga sebagai motor perubahan sosial-ekonomi yang progresif.