NusamandiriNews, Jakarta–Gelombang perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang begitu pesat menghadirkan peluang sekaligus tantangan besar bagi dunia pendidikan. Generasi muda dituntut tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi yang bertanggung jawab.
Menyadari hal itu, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis melalui Program Studi (Prodi) Sains Data terus menyiapkan kurikulum dan pembelajaran yang adaptif agar mahasiswa mampu bersaing di era kecerdasan buatan.
Baca juga:Prodi Sains Data UNM Genjot Mutu Belajar Lewat IEP 3+1, Mahasiswa Dijamin Lebih Siap Kerja
Kuliah 3 Tahun + Magang Setahun
Tati Mardiana, Kaprodi Sains Data UNM, menegaskan bahwa sains data menjadi fondasi penting dalam menghadapi era AI. Menurutnya, mahasiswa perlu dibekali dengan kompetensi yang tidak sekadar teoritis, tetapi juga praktis dan berorientasi pada kebutuhan industri.
“Kami tidak ingin generasi muda hanya menjadi konsumen teknologi. Dengan bekal sains data, mereka dapat memahami cara kerja AI, mengembangkan solusi berbasis data, dan berkontribusi nyata dalam transformasi digital,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Selasa (16/9).
UNM telah merancang kurikulum yang mengintegrasikan teori dengan praktik. Mahasiswa diajak memahami siklus hidup data, mulai dari akuisisi, pembersihan, analisis, hingga visualisasi. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan berbagai algoritma machine learning, deep learning, dan pemodelan prediktif.
Lebih jauh, Tati menekankan implementasi Internship Experience Program (IEP) 3+1 sebagai program unggulan di Kampus Digital Bisnis UNM. Melalui skema ini, mahasiswa menempuh tiga tahun kuliah di kampus dan satu tahun penuh magang profesional di perusahaan nasional maupun multinasional.
“Lewat skema 3+1, mahasiswa belajar langsung di industri. Mereka tidak hanya menguasai teori, tetapi juga merasakan bagaimana AI dan sains data diimplementasikan dalam bisnis, kesehatan, hingga sektor pemerintahan. Pengalaman ini membuat mereka lebih siap kerja sekaligus membangun jejaring profesional sejak dini,” jelasnya.
Di tengah tren otomatisasi, Tati juga menegaskan pentingnya membekali mahasiswa dengan aspek etika dan tanggung jawab sosial.
Baca juga: Keunggulan Lulusan Prodi Sains Data di Era Cloud Computing
“Kami selalu menekankan, penguasaan AI harus diiringi nilai humanis. Mahasiswa diajarkan agar solusi yang mereka ciptakan berdampak positif, tidak menyingkirkan peran manusia, serta tetap memperhatikan keamanan dan privasi data,” paparnya.
Menurutnya, tantangan AI di masa depan semakin kompleks, mulai dari isu etika penggunaan data hingga kesiapan tenaga kerja digital. Namun, ia optimistis generasi muda dapat menghadapinya bila sejak awal dibekali kompetensi sains data yang kokoh.
“Kami percaya, lulusan Sains Data UNM akan menjadi talenta digital yang tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga global. Mereka siap menjawab tantangan AI dengan inovasi, kreativitas, dan tanggung jawab,” tutupTati.