NusamandiriNews–Di era ketika teknologi berubah lebih cepat daripada buku teks, mahasiswa Informatika tidak lagi bisa mengandalkan pembelajaran konvensional. Realitas kompetisi global menuntut mereka membangun kapasitas yang jauh lebih strategis yakni kemampuan riset, jejaring kolaboratif, dan pemahaman langsung terhadap ekosistem teknologi nasional.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) memandang bahwa ruang-ruang interaksi antara mahasiswa dan pusat riset profesional bukan lagi pelengkap, melainkan pilar utama dalam proses pendidikan digital. Kunjungan akademik mahasiswa Informatika S1 UNM ke BRIN Bandung adalah contoh konkret bagaimana dunia akademik harus bertemu langsung dengan laboratorium inovasi.
Senjata Utama Mahasiswa Informatika
Di BRIN, mahasiswa tidak hanya menyaksikan teknologi bekerja di ruang praktik, tetapi juga memahami bagaimana data dikumpulkan, diolah, dan diterjemahkan menjadi solusi nyata. Pengalaman ini memberi mereka sudut pandang yang tidak mungkin diperoleh hanya dari kelas: bahwa riset adalah jantung dari inovasi, dan inovasi adalah jembatan menuju peluang industri maupun kewirausahaan berbasis digital.
Pendekatan ini sejalan dengan program unggulan UNM, Internship Experience Program (IEP) 3+1, yang menggabungkan tiga tahun studi akademik dengan satu tahun magang terstruktur. Bagi mahasiswa Informatika, jejaring riset yang dibangun sejak dini, termasuk kolaborasi dengan peneliti BRIN akan menjadi modal intelektual dan profesional yang sangat penting. Mereka tidak hanya siap untuk memasuki magang pada tahun keempat, tetapi juga datang dengan portofolio riset, pengalaman kolaboratif, dan literasi teknologi yang lebih matang.
Baca juga: Mahasiswa UNM Tembus Riset Nasional, Magang di BRIN Lewat IEP 3+1
Sebagai bagian dari Fakultas Teknologi Informasi UNM, saya percaya bahwa masa depan mahasiswa Informatika tidak cukup ditopang oleh kecakapan coding saja. Yang lebih menentukan adalah kemampuan mereka membaca arah teknologi, membangun relasi dengan ekosistem riset, dan mengasah nalar kritis sebagai fondasi berpikir analitis.
Melalui jejaring riset, baik dengan BRIN, industri teknologi, maupun komunitas digital mahasiswa tidak hanya mengenal teknologi, tetapi menjadi bagian dari gerakan nasional dalam pengembangan inovasi berbasis data. Inilah upaya strategis kami untuk memastikan bahwa lulusan Informatika Universitas Nusa Mandiri siap tampil sebagai talenta digital yang kompetitif, relevan, dan berkontribusi terhadap masa depan teknologi Indonesia.
Penulis: Arfhan Prasetyo, Kaprodi Informatika S1, Universitas Nusa Mandiri












