Lewat Webinar Visiting & Sharing University, Mahasiswa Prodi Sains Data UNM Siap Hadapi Transformasi Bisnis Digital

Mahasiswa Prodi Sains Data Siap Hadapi Transformasi Digital
Mahasiswa Prodi Sains Data Siap Hadapi Transformasi Digital

JAKARTA, NusamandiriNews–Perkembangan teknologi yang cepat saat ini, salah satunya dipicu dengan munculnya konsep Masyarakat 5.0. Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis giat meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di Era Masyarakat 5.0.

Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) dan Mandiri Digital Universe (MDU) sukses menyelenggarakan webinar Visiting & Sharing University yang dilaksanakan pada Rabu (17/12) silam.

Anton, selaku Dekan FTI Kampus Digital Bisnis UNM menjelaskan webinar ini mengangkat tema “Transformation Business Digital for Era Society 5.0”. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang transformasi bisnis digital menuju Era Masyarakat 5.0.

Baca juga: Prodi Sains Data Sukses Gelar Workshop Machine Learning Dan Deep Learning

Mahasiswa Prodi Sains Data UNM Siap Hadapi Transformasi Bisnis Digital

“Dalam era Society 5.0, kecerdasan buatan digunakan untuk mengubah semua data di semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, para mahasiswa harus terus meningkatkan kompetensi agar siap hadapi transformasi digital,” katanya dalam rilis yang diterima, Jumat (23/12).

Sementara itu, Dr Ir Ashwin Sasongko Sastrosubroto selaku Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional dalam pemaparan materi menyampaikan bahwa proses tranformasi bisnis digital telah digaungkan sejak tahun 2020 dan segera melakukan proses percepatan di berbagai sektor strategis.

“Pemerintah, layanan publik, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri dan penyiaran merupakan sektor strategis yang mendorong transformasi digital dengan meningkatkan infrastruktur digital dan menawarkan layanan internet,” terangnya.

Sedangkan narasumber kedua, Muhammad Haris mengatakan bahwa manusia mulai menggunakan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menghasilkan barang dan jasa selama awal revolusi industri.

“Pada revolusi industri 2.0 manusia sudah menggunakan mesin uap untuk produksi dan transportasi. Revolusi industri 3.0 sudah ditemukan listrik, komputer, dan robot yang menjadi awal digital revolution. Pada revolusi industi 4.0, muncul Internet of Things, kecerdasan buatan, Big Data, AI, rekayasa genetika, dan sebagainya. Industri 4.0 pada dasarnya didorong oleh IoT (Internet of Things), AI, dan otomatisasi,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan era 4.0 ini menjadi revolusi besar dalam perkembangan kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam berbagai aspek.

Baca juga: Prodi Sains Data UNM Dukung dan Motivasi Mahasiswa Dalam Berprestasi

“Era industri 5.0 menyempurnakan era industri 4.0, di mana manusia kini dapat berkolaborasi dengan robot dan kecerdasan buatan. Setiap industri memproses banyak data, tetapi belum banyak yang terintegrasi. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi teknologi antara berbagai industri,” paparnya.

Pada kesempatan berbeda, Tati Mardiana selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Sains Data menyebutkan saat ini kurikulum di Prodi Sains Data telah disusun sesuai dengan kebutuhan industri akan praktisi data yang memiliki kompetensi mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dari berbagai sumber, menganalisis dan memodelkan data untuk mendapatkan wawasan (insight) yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

“Melalui webinar ini, mahasiswa Prodi Sains Data semakin termotivasi untuk membangkitkan potensi diri menjadi praktisi data yang siap hadapi transformasi bisnis digital di Era masyarakat 5.0,” tutupnya. (UMF)