Depok, NusamandiriNews—Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) bersama-sama dan mahasiswa mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan peserta Ikatan Remaja RW 07 Margonda secara offline. Kegiatan sukses dilaksanakan pada Sabtu 18 Mei 2024.
Dalam kegiatan ini Muhammad Abdullah selaku ketua pelaksana dan anggota dosen yang terdiri dari Bryan Givan, Dr Budhy Herry Pancasilawan, Ratna Puspita, serta beberapa orang mahasiswa.
Dosen Universitas Nusa Mandiri Beri Inspirasi
Muhammad Abdullah selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa pengabdian masyarakat ini sebagai wujud nyata dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat khususnya kepada Ikatan Remaja RW 07 Margonda berupa ilmu pengetahuan yang dapat digunakan maupun dipraktikkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Sosialisasi dan pemaparan materi juga praktek ini bertujuan agar anggota Ikatan Remaja RW 07 Margonda memiliki sifat-sifat yang penting sebagai entrepreneur, seperti keberanian, ketegasan, aktif, memiliki tekad, berdedikasi, setia, detail, percaya kepad takdir, memiliki orientasi kepada uang, mau mendistribusikan bisnis, kreativitas, ketekunan,” ungkap Abdullah dalam rilis yang diterima, Senin (20/5).
Pada kesempatan ini, Hari Haryanto selaku Ketua Ikatan Remaja RW 07 Margonda (IKRAR 007) menyampaikan apresiasi terhadap dukungan maupun kerjasama yang sudah terjalin oleh Universitas Nusa Mandiri (UNM) khususnya para dosen dalam memberikan ilmu dan praktik dengan anggota Ikatan Remaja RW 07 Margonda (IKRAR 007).
“Terima kasih kepada dosen Universitas Nusa Mandiri yang telah berbagi pengetahuan dan motivasi pada kami, untuk menumbuhkan sifat-sifat entrepreneur,” katanya.
Baca juga: Agar Penyimpanan Efektif dan Efisien, Kader PKK Ragunan Ikuti Pelatihan Arsip Digital
Sementara itu, Bryan Givan sebagai tutor membahas topik penting yaitu “Menginspirasi Ikatan Remaja RW 7 Margonda: Memahami Sifat-Sifat Yang Harus Dimiliki Seorang Entrepreneur”. Bryan mengemukakan bahwa rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 3,47% dari total penduduk Indonesia, jumlah ini masih kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, bahkan di negara seperti Singapura rasio wirausahanya sudah mencapai 8,76%, di Thailand 4,26%, dan Malaysia mencapai 4,74%.
“Dalam upaya mengejar ketertinggalan rasio tersebut diperlukan pemahaman tentang karakteristik seorang entrepeneur seperti berani bertanggung jawab, berani mengambil resiko, memiliki keyakinan untuk sukses, mau belajar dari semua umpan balik, punya energi dan semangat yang besar, memiliki orientasi ke masa depan, mampu terampil dalam mengurus organisasi dan mempunyai visi tentang sebuah nilai (tidak hanya mencari uang semata),” jelas Bryan. (UMF)