NusamandiriNews, Bogor – Sekumpulan dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) Hibah Penelitian dengan tema “DeepSkin: Pengembangan Model Deep Learning untuk Klasifikasi Kanker Kulit Berbasis Analisis Citra Digital”.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, Sabtu–Minggu, 30–31 Agustus 2025 di Asyana Hotel Sentul, Bogor dengan menghadirkan tim peneliti dan tenaga medis sebagai narasumber.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Peneliti, Leila Kurniawati yang menekankan pentingnya riset DeepSkin sebagai salah satu bentuk kontribusi akademik UNM dalam pemanfaatan kecerdasan buatan untuk bidang kesehatan.
“Penelitian ini tidak hanya berorientasi pada pengembangan teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi dapat menjadi solusi dalam deteksi dini kanker kulit sehingga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” ungkap Leila, Sabtu (30/8).
Selanjutnya, tim peneliti Nurul Khasanah memaparkan rancangan dan hasil sementara penelitian DeepSkin. Mereka menunjukkan bagaimana algoritma deep learning dapat dilatih untuk mengklasifikasikan jenis kanker kulit berdasarkan citra digital, sehingga diharapkan mampu membantu tenaga medis dalam mempercepat diagnosis.
Sesi dilanjutkan dengan validasi dan tanggapan medis dari dr. Faradibha Zalika Fatah selaku Praktisi Dokter sekaligus Health Advocate Brand Ambassador Otsuka.
Menurutnya, inovasi penelitian ini sejalan dengan kebutuhan dunia medis terhadap teknologi penunjang diagnosis yang cepat dan akurat.
“Kolaborasi antara dunia akademik dan medis seperti ini sangat penting. Model seperti DeepSkin bisa menjadi terobosan besar untuk mendukung deteksi kanker kulit sejak dini. Namun, tentu saja masih diperlukan uji klinis lebih lanjut agar bisa diimplementasikan secara luas di layanan kesehatan,” jelas dr. Faradibha dalam forum diskusi, Sabtu (30/8).
FGD kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta yang terdiri dari peneliti, dosen, mahasiswa serta undangan memberikan masukan konstruktif terkait aspek teknis, etis, maupun penerapan nyata penelitian ini.
Baca juga: Dosen UNM Raih Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Kemdiktisaintek Tahun 2025
Acara ditutup dengan penekanan kembali komitmen Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis untuk terus mengembangkan riset yang berdampak langsung pada masyarakat.
Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan penelitian DeepSkin dapat melangkah lebih jauh dalam proses validasi dan uji coba, hingga nantinya benar-benar memberikan manfaat dalam dunia medis, khususnya pada deteksi dini kanker kulit.(ACH)