NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus berkomitmen meningkatkan kapasitas riset di bidang teknologi informasi. Melalui Program Studi Magister Ilmu Komputer Fakultas Teknologi Informasi, UNM sukses menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Webinar on Software Engineering and Data Science in Research” dengan subtema “Building Scalable and Efficient Data Science Pipelines for Research.”
Kegiatan ini digelar secara daring pada Sabtu 2 Agustus 2025, pukul 09.00–11.30 WIB, dan diikuti oleh mahasiswa aktif semester 3 Prodi Magister Ilmu Komputer serta peserta umum dari kalangan akademisi dan praktisi teknologi.
Webinar dibuka oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Komputer UNM, Dr Agus Subekti, yang menekankan pentingnya integrasi antara software engineering dan data science dalam menghasilkan riset yang berdampak.
Baca juga: UNM Akan Gelar Webinar Nasional Bahas Data Science dan Software Engineering untuk Riset Efisien
Kupas Tuntas Data Science & Software Engineering Bareng UNM
“Di era digital saat ini, riset tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan data dan prinsip rekayasa perangkat lunak. Webinar ini kami selenggarakan sebagai bentuk kontribusi akademik terhadap peningkatan kualitas penelitian yang relevan dengan kebutuhan industri,” ungkapnya.
Sebagai narasumber utama, Dr Foni Agus Setiawan, Ketua Pusat Riset Rekayasa Pengetahuan dan Data BRIN, membawakan materi secara mendalam dan sistematis. Ia menjelaskan bahwa data science adalah ilmu interdisipliner yang menggabungkan komputasi, statistik, machine learning, dan visualisasi untuk menghasilkan produk data bernilai tinggi.
Menurutnya, tantangan terbesar justru terletak pada tahap awal seperti pengumpulan dan pembersihan data bukan sekadar pemodelan.
“Seorang data scientist bisa menghabiskan hingga 80% waktunya hanya untuk menyiapkan data. Maka penting untuk mengembangkan pipeline yang sistematis, efisien, dan bisa diskalakan,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Foni juga menegaskan pentingnya prinsip-prinsip software engineering seperti keterbacaan kode (readability), modularitas, kesederhanaan, performa, dan ketahanan terhadap perubahan. Semua itu menjadi elemen penting dalam proyek data science kolaboratif yang kompleks dan berkelanjutan.
Ia juga memaparkan langkah-langkah membangun data science pipeline mulai dari akuisisi data, pembersihan, rekayasa fitur, pelatihan model, hingga deployment dan monitoring berbasis cloud.
“Layanan seperti AWS, Google Cloud, atau Azure disebut mampu mendukung pipeline yang fleksibel dan hemat biaya, bahkan hingga otomatisasi dengan AutoML, CI/CD, dan deteksi data drift,” ungkapnya.
Baca juga: UNM Mantapkan Langkah Menuju Akreditasi Unggul untuk Magister Ilmu Komputer
Selain aspek teknis, webinar ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas tim, kemampuan komunikasi analitis, dan pendekatan humanistik dalam memecahkan masalah data yang kompleks dan multidisiplin.
Webinar ini dimoderatori oleh Laela Kurniawati, dosen Universitas Nusa Mandiri, dan berhasil menjadi forum edukatif yang memperkaya pemahaman peserta terhadap praktik terbaik dalam riset berbasis data dan teknologi.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri terus membuktikan diri sebagai pelopor dalam pengembangan riset terapan di bidang teknologi informasi,” katanya dalam rilis yang diterima, pada Rabu (6/8).
Melalui kegiatan semacam ini, UNM mendorong mahasiswa dan akademisi untuk mengadopsi pendekatan sistematis dan berdaya guna dalam membangun solusi berbasis data yang adaptif terhadap perubahan zaman.