NusamandiriNews, Depok – Dalam semangat pengabdian kepada masyarakat, sekelompok mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melaksanakan kegiatan edukatif dan interaktif di Sekolah Master Indonesia (SMI), Depok, pada Selasa, 10 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari pembelajaran luar kelas yang memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap konsep pendidikan nonformal berbasis komunitas, sekaligus mempertegas komitmen UNM sebagai Kampus Digital Bisnis yang peduli terhadap pemberdayaan sosial.
Dengan mengusung tema “Main dan Belajar Bersama: Aksi Peduli Mahasiswa UNM di Sekolah Master Depok”, mahasiswa mengajak anak-anak dari kalangan kurang mampu untuk mengikuti berbagai aktivitas seru seperti mewarnai, kuis interaktif, dan permainan edukatif yang bertujuan membangkitkan semangat belajar, karakter positif, serta rasa percaya diri.
Mahasiswa UNM Main dan Belajar Bersama Anak-anak Sekolah Master
Kegiatan ini diikuti oleh lima mahasiswa, yaitu Rindiani Putri Nursonia, Najwa Zahra Safitri, Nanda Saputri Khairunnisa, Nining Karlina, dan Alfian Arfan Zulkifli, di bawah bimbingan dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam, Fatimah Azzahro.
Fatimah Azzahro, dosen pendamping kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran mahasiswa, karena mereka bisa langsung memahami dinamika pendidikan yang bersifat inklusif dan berbasis kemanusiaan.
“Pendidikan bukan hanya soal teori di kelas, tapi bagaimana kita hadir di tengah masyarakat dan berbagi nilai-nilai positif. Di Sekolah Master, mahasiswa belajar tentang empati, tanggung jawab sosial, dan pentingnya menjunjung inklusivitas dalam pendidikan,” ungkap Fatimah.
Sekolah Master Indonesia sendiri dikenal sebagai lembaga pendidikan nonformal yang melayani anak-anak dari keluarga marginal seperti pemulung, pengamen, dan pekerja jalanan. Didirikan tahun 2000 dan berlokasi di sekitar Terminal Depok, sekolah ini berbasis relawan dan donasi masyarakat, dengan pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada pendidikan karakter dan pemberdayaan sosial.
Sementara itu, Rindiani Putri Nursonia, ketua kelompok mahasiswa, menuturkan bahwa pengalaman ini membuka mata mereka tentang pentingnya kontribusi mahasiswa dalam membangun semangat belajar anak-anak, khususnya mereka yang berada dalam kondisi sosial ekonomi terbatas.
“Kami sangat terinspirasi oleh semangat anak-anak di Sekolah Master. Melalui kegiatan ini, kami belajar untuk lebih bersyukur dan memahami bahwa pendidikan adalah hak semua orang, terlepas dari latar belakang mereka,” ujar Rindiani dalam rilis yang diterima, pada Senin (23/6).
Baca juga: Pelatihan AI dari UNM: Transformasi Digital Organisasi Sosial Dimulai dari Akar Rumput
Melalui kegiatan seperti ini, Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis menegaskan bahwa pengembangan karakter, empati sosial, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar merupakan bagian penting dari proses akademik mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya dibekali keterampilan digital dan manajerial, tetapi juga didorong untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi dan langkah awal dalam menciptakan kolaborasi berkelanjutan antara perguruan tinggi, komunitas, dan lembaga pendidikan nonformal dalam mendukung terciptanya pendidikan inklusif dan berkeadilan di Indonesia.