NusamandiriNews, Jakarta – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis. Alwi Al Hadad, mahasiswa Program Studi Informatika, berhasil meraih penghargaan dari perusahaan teknologi raksasa Microsoft setelah menemukan celah keamanan pada peramban web Microsoft Edge versi Android.
Temuan ini sangat penting dalam dunia keamanan siber. Alwi berhasil mengidentifikasi kerentanan yang dikenal dengan istilah URL Spoofing, yang memungkinkan pengguna tertipu oleh tampilan URL menyesatkan di bilah alamat (omnibox). Celah ini secara resmi diakui oleh Microsoft dan telah terdaftar dalam sistem global CVE (Common Vulnerabilities and Exposures) dengan kode CVE-2025-49736.
Baca juga:Mahasiswa Prodi Bisnis Digital UNM Lulus Lewat Prestasi di P2MW 2024
Mahasiswa UNM Torehkan Prestasi Internasional
“Celah ini sangat berbahaya karena bisa dimanfaatkan penyerang untuk mengarahkan pengguna ke situs berbahaya. Misalnya, jika sebuah alamat URL panjang seperti nusamandiri.ac.id.account.google.com.website.malware.com, browser Edge hanya menampilkan sebagian tengah alamat, yakni account.google.com.website. Hal ini membuat pengguna seolah berada di situs aman, padahal sebenarnya sedang diarahkan ke domain berbahaya malware.com,” jelas Alwi.
Keberhasilan Alwi ini tidak hanya diakui oleh Microsoft, namun juga tercatat secara resmi oleh NIST (National Institute of Standards and Technology) Amerika Serikat melalui National Vulnerability Database (NVD). Dengan masuknya temuan tersebut ke dalam basis data kerentanan global, informasi ini kini dapat diakses dan dijadikan referensi oleh para profesional keamanan siber di seluruh dunia.
Rektor Universitas Nusa Mandiri, Prof Dr Ir Dwiza Riana menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian ini.
“Prestasi Alwi menunjukkan bahwa mahasiswa UNM memiliki potensi besar untuk bersaing di level global. Ini juga bukti nyata bahwa Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis terus melahirkan generasi muda yang mampu berkontribusi pada keamanan digital internasional. Kami berharap prestasi ini menjadi pemicu semangat mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi,” ungkapnya.
Alwi Al Hadad sendiri merasa bangga atas pengakuan yang diterimanya dari Microsoft dan NVD.
“Bagi saya, ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga wujud nyata bahwa mahasiswa Indonesia mampu memberikan kontribusi penting dalam keamanan siber global. Saya ingin teman-teman mahasiswa lain juga berani mengeksplorasi bidang penelitian agar bisa membawa nama baik bangsa,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Fitra Septia Nugraha, Kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC). “Temuan Alwi ini sangat membanggakan karena berhasil diakui perusahaan global sekelas Microsoft dan masuk dalam basis data kerentanan resmi NVD. Kami di NIC berkomitmen mendukung penuh mahasiswa untuk berinovasi, berkarya, dan menjadi bagian penting dalam perkembangan teknologi informasi dunia,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Rabu (20/8).
Baca juga: UNM Gandeng Klub Taekwondo Bangun Sistem Latihan Digital, Dukung Prestasi dan Program IEP 3+1
Ia juga menambahkan bahwa Universitas Nusa Mandiri terus mendukung pencapaian mahasiswanya melalui berbagai program unggulan, salah satunya Internship Experience Program (IEP) 3+1. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjalani tiga tahun perkuliahan di kampus dan satu tahun pengalaman kerja langsung di industri. Dengan skema ini, mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga pengalaman nyata di dunia kerja yang meningkatkan daya saing mereka di level nasional maupun internasional.
“Dengan pencapaiannya, Alwi tidak hanya membawa nama baik dirinya sendiri, tetapi juga mengharumkan nama Universitas Nusa Mandiri serta Indonesia di kancah internasional. Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi nyata dalam bidang teknologi dan keamanan siber,” tutupnya.