NusamandiriNews, Jakarta – Inovasi karya anak bangsa kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Tim dosen dan peneliti dari Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang terdiri dari Sri Hadianti, Muhammad Haris, dan Prof Dwiza Riana, berhasil meraih Medali Perunggu (Bronze Medal) dalam kompetisi penilaian produk inovasi internasional lewat karya unggulan bertajuk MaTangDetect: Application for Potato Pests Identification Based on Artificial Intelligence.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri terus mendorong riset yang berdampak dan aplikatif. MaTangDetect merupakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu petani dalam mengidentifikasi serangan hama pada tanaman kentang. Aplikasi ini bekerja dengan menganalisis citra daun kentang melalui pendekatan deep learning dan computer vision, sehingga mampu memberikan hasil deteksi secara cepat, akurat, dan praktis di lapangan.
MaTangDetect Sabet Medali Perunggu di Ajang Internasional
“Kami melihat masih banyak petani yang mengalami kerugian akibat serangan hama yang tidak terdeteksi sejak dini. Dengan aplikasi MaTangDetect, kami ingin memberikan alat bantu yang mudah digunakan, akurat, dan efisien untuk mendeteksi gangguan pada tanaman kentang. Teknologi ini dikembangkan dengan harapan dapat diaplikasikan langsung di lapangan dan membawa manfaat nyata,” ungkap Sri Hadianti, peneliti utama dalam tim tersebut.
Menurut tim pengembang, teknologi ini tidak hanya ditujukan bagi petani individu, tetapi juga dapat diintegrasikan ke dalam sistem kerja lembaga penyuluh pertanian untuk mendukung strategi pengendalian hama secara terpadu di wilayah-wilayah sentra hortikultura, seperti Dieng, Karo, dan Malang.
Prof Dwiza Riana, Rektor Universitas Nusa Mandiri sekaligus anggota tim peneliti, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Prestasi ini menjadi bukti bahwa riset yang dilahirkan dari kampus dapat bersaing secara global dan memberi solusi nyata. MaTangDetect bukan sekadar produk teknologi, tetapi juga alat pemberdaya bagi petani untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan dengan pendekatan digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis, pada Selasa (8/7).
Baca juga: MaTangDetect: Sistem AI untuk Deteksi Dini Hama Kentang Diuji di Kamojang
Ia menambahkan bahwa MaTangDetect akan terus dikembangkan, baik dari sisi kemampuan klasifikasinya maupun integrasi dengan sistem peringatan dini berbasis cloud.
“Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen Universitas Nusa Mandiri dalam mendukung transformasi digital di sektor pertanian dan menjawab tantangan revolusi industri 5.0 dengan inovasi berbasis data dan kecerdasan buatan. Selain mendongkrak reputasi akademik universitas, prestasi ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi sivitas akademika untuk terus melahirkan karya riset yang berdampak sosial dan ekonomi,” paparnya.
Dengan semangat kolaboratif dan pemanfaatan teknologi mutakhir, UNM sebagai Kampus Digital Bisnis siap mengambil bagian dalam membangun masa depan pertanian yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan berdaya saing global.