NusamandiriNews, Jakarta – Komitmen Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis kembali ditunjukkan melalui kolaborasi strategis dengan Dicoding dalam kegiatan Sosialisasi Program ASAH led by Dicoding bertema “Kampus Berdampak Mandiri: ASAH”, yang digelar secara daring pada Rabu 18 Juni 2025. Acara ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen UNM dari berbagai program studi dengan semangat dan antusiasme tinggi.
Program ASAH merupakan bagian dari inisiatif Dicoding yang dirancang untuk membina dan mempercepat kesiapan talenta digital muda Indonesia, terutama dalam menghadapi dinamika industri teknologi yang terus berkembang.
UNM dan Dicoding Kolaborasi Kuatkan Talenta Digital
Acara dibuka oleh Ummu Radiyah, Koordinator MBKM Studi Independen UNM, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor II Bidang Non Akademik UNM, Arif Hidayat, yang menyampaikan apresiasi atas sinergi antara UNM dan Dicoding. Dalam sambutannya, Arif menekankan pentingnya membangun ekosistem pembelajaran yang berdampak bagi mahasiswa dan masyarakat luas.
“Program ini menjadi salah satu upaya konkret Universitas Nusa Mandiri dalam mewujudkan Kampus Berdampak, dengan menghadirkan pembelajaran yang selaras kebutuhan industri serta memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan talenta digital nasional,” jelas Arif.
Sesi utama diisi oleh Dimas Catur, Chief Business Officer Dicoding, yang memaparkan secara komprehensif tentang struktur dan keunggulan Program ASAH. Dalam penjelasannya, Dimas menyampaikan bahwa program ini hadir sebagai solusi praktis untuk menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri digital saat ini.
“Melalui ASAH, kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga menyentuh praktik nyata dengan teknologi yang relevan. Ini tentang membangun kompetensi yang benar-benar siap pakai di lapangan,” ungkap Dimas.
Lebih lanjut, program ini menawarkan tiga jalur pembelajaran utama: Front-End & Back-End with AI, React & Back-End with AI, dan Machine Learning. Seluruh alur dirancang dengan standar industri dan difasilitasi oleh mentor berpengalaman.
Sementara itu, Fitra Septia Nugraha selaku Kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC), menyampaikan bahwa kolaborasi ini memperkuat visi UNM sebagai kampus berbasis teknologi dan inovasi.
“Kami terus menghadirkan ruang-ruang pembelajaran kolaboratif yang relevan dengan perkembangan zaman. Program ASAH menjadi bukti komitmen kami dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya adaptif, tetapi juga siap berdampak di dunia digital,” ujar Fitra dalam keterangan rilis, pada Rabu (25/6).
Baca juga: UNM Gaet Dicoding Hadirkan Program “Asah”: Cetak Talenta Digital Siap Industri
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga menghadirkan sesi penjelasan dari Nurmalasari, Kepala LPPP UNM, mengenai mekanisme rekognisi program ASAH dalam kurikulum MBKM dan alur pendaftaran bagi mahasiswa. Penjelasan ini menjadi panduan penting agar mahasiswa bisa memaksimalkan kesempatan belajar melalui platform tersebut.
Sosialisasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, memperlihatkan tingginya ketertarikan mahasiswa terhadap peluang belajar teknologi mutakhir melalui Program ASAH.
Melalui kegiatan ini, Universitas Nusa Mandiri menegaskan kembali posisinya sebagai Kampus Digital Bisnis yang aktif mendorong mahasiswa untuk terus berkembang secara teknis, kreatif, dan berdampak nyata bagi masa depan Indonesia di era digital.