NusamandiriNews, Jakarta – Tren belajar pemrograman kini tidak lagi terbatas pada mahasiswa atau jenjang pendidikan tinggi. Generasi muda, bahkan sejak tingkat sekolah dasar, mulai dikenalkan dengan bahasa pemrograman visual seperti Scratch dan Blockly. Melihat peluang ini, Program Studi Informatika S1 Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, mendorong mahasiswanya untuk aktif berkontribusi dalam literasi digital melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari misi sosial Prodi Informatika UNM untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan komunikasi lintas usia. Melalui pengajaran coding dasar kepada pelajar SD dan SMP, mahasiswa dilatih untuk menyederhanakan konsep kompleks menjadi mudah dipahami.
Baca juga: Didukung Alumni dan Industri, UNM Optimistis Prodi Informatika Raih Akreditasi Unggul
UNM Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan Digital
Arfhan Prasetyo, Kaprodi Informatika UNM menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi ruang pembelajaran karakter bagi mahasiswa.
“Kami mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan digital melalui kegiatan pengabdian. Mengajar coding ke pelajar bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga soal membangun empati, komunikasi, dan kepedulian terhadap generasi muda,” tuturnya dalam rilis yang diterima, pada Senin (4/8).
Kegiatan ini sejalan dengan semangat transformasi digital yang diusung Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis, serta selaras dengan Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1. Melalui program unggulan ini, mahasiswa kuliah selama tiga tahun dan langsung menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
Baca juga: UNM Mantapkan Langkah Menuju Akreditasi Unggul untuk Magister Ilmu Komputer
“Pengalaman pengabdian seperti mengajar coding ini menjadi bekal penting yang memperkuat karakter, keterampilan komunikasi, dan kepemimpinan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja,” katanya.
Dengan menanamkan budaya literasi digital sejak dini, Prodi Informatika Universitas Nusa Mandiri berharap dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan transformatif. “Mahasiswa tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi penggerak perubahan digital di tengah masyarakat,” tutupnya.