NusamandiriNews, Jakarta — Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus memperkuat perannya dalam mendukung ekosistem riset nasional. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UNM menyelenggarakan kegiatan Webinar Sosialisasi Penerimaan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek Tahun 2026 pada Selasa (28/10), secara daring pukul 13.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh dosen dan peneliti dari berbagai program studi di lingkungan Universitas Nusa Mandiri. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mendalam tentang mekanisme pengajuan hibah riset, sekaligus menumbuhkan semangat kolaborasi lintas disiplin dalam menghasilkan penelitian yang berdampak bagi masyarakat.
Baca juga: Stop Pilih Topik Tesis Asal-Asalan! UNM Bongkar Strategi Riset Berdampak
UNM Perkuat Riset Nasional
Dalam kegiatan tersebut, hadir Dr Linda Marlinda sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi riset lintas bidang dan penerapan hasil penelitian yang benar-benar menjawab kebutuhan nyata masyarakat.
“Program Hibah Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Bestari Saintek bukan hanya skema pendanaan, tetapi gerakan nasional untuk menumbuhkan riset yang dinamis, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” jelas Linda.
Ia juga menyoroti lima fokus riset prioritas nasional tahun 2026, yaitu:
1. Ekonomi hijau dan biru,
2. Transformasi digital dan kecerdasan buatan (AI),
3. Ketahanan pangan dan energi,
4. Kesehatan dan kesejahteraan, serta
5. Inovasi berbasis kearifan lokal.
Menurutnya, skema hibah Kemdiktisaintek membuka peluang besar bagi perguruan tinggi untuk menciptakan teknologi tepat guna yang relevan dengan potensi daerah masing-masing.
Sementara itu, Ketua LPPM Universitas Nusa Mandiri, Ir Andi Saryoko menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UNM untuk menjadi bagian dari kegiatan nasional tersebut.
“Kami akan terus mendorong dosen Universitas Nusa Mandiri agar aktif dalam berbagai program hibah nasional. Tujuannya agar hasil riset kampus dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Rabu (29/10).
Lewat kegiatan ini, Universitas Nusa Mandiri menunjukkan komitmennya dalam membangun jejaring riset yang kuat, memperluas kolaborasi lintas perguruan tinggi, dan menghasilkan penelitian yang aplikatif untuk mendukung pembangunan nasional.
Baca juga:Rebo Ngelmu UNM Ungkap Riset AI Revolusioner, Deteksi Penyakit Kini Lebih Cerdas
“Selain berfokus pada riset dan pengabdian masyarakat, Universitas Nusa Mandiri (UNM) juga memiliki Program Unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1, yang dirancang untuk memperkuat keterhubungan antara dunia akademik dan industri,” katanya.
Ia menambahkan melalui program ini, mahasiswa UNM menjalani tiga tahun pembelajaran akademik di kampus dan satu tahun pengalaman kerja profesional di perusahaan mitra, baik nasional maupun multinasional.
“Program IEP 3+1 menjadi bentuk nyata komitmen UNM dalam menyiapkan lulusan yang adaptif, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan era transformasi digital sejalan dengan semangat riset inovatif yang terus dikembangkan oleh LPPM,” tutupnya.












