NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus berinovasi dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. UNM menerapkan metode Project-Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek di berbagai program studinya.
Metode ini dinilai relevan untuk menjawab tantangan zaman dan mendukung program pemerintah Kampus Merdeka. PjBL menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung, di mana mahasiswa terlibat dalam perancangan, pelaksanaan, dan penyelesaian proyek nyata, mengembangkan tidak hanya kemampuan akademis tetapi juga keterampilan praktis, kerja tim, dan pemecahan masalah kreatif.
Baca juga:Double Victory! UNM Sabet Akreditasi Unggul untuk Prodi Informatika dan Ilmu Komputer
Rahasia Cetak Lulusan Unggul dan Berdaya Saing
Menurut Nurmalasari selaku ketua LPPP (Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran), menyampaikan bahwa implementasi PjBL di UNM beragam, meliputi proyek sosial kemasyarakatan, penelitian terapan, pengembangan produk digital, dan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
“Mahasiswa diajak belajar langsung dari praktik lapangan, menghubungkan teori kelas dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Beberapa contoh proyek mahasiswa UNM antara lain pengabdian masyarakat berupa pelatihan literasi digital, pengembangan aplikasi UMKM berbasis Android untuk pemasaran digital dan pencatatan keuangan, kampanye literasi keuangan bagi generasi muda lewat media digital, dan inovasi produk ramah lingkungan seperti pembuatan media tanam organik dari limbah rumah tangga,” paparnya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Selasa (26/8).
Dengan PjBL, ungkapnya, mahasiswa UNM menghasilkan produk nyata seperti aplikasi digital, karya ilmiah, kampanye sosial, desain kreatif, dan model bisnis yang siap diimplementasikan.
“Setiap proyek dibimbing dosen sebagai fasilitator, sementara mahasiswa aktif merancang dan mengelola proyeknya,” tegasnya.
Baca juga: Prodi Informatika UNM Dapat Akreditasi Unggul, Lulusan Dijamin Nggak Jadi Programmer Kaleng-Kaleng
UNM berharap pendekatan ini menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik dan profesional, siap berkontribusi untuk masyarakat, dan mampu berinovasi di era transformasi digital.
“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga terampil dan siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Penerapan PjBL ini sejalan dengan visi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis yang berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa sesuai kebutuhan industri,” tutupnya.